Samarinda, infosatu.co – Gedung Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Kaltim Jalan MT Haryono yang baru saja diresmikan Gubernur Isran Noor dibangun di lahan seluas satu hektare.
Peresmian gedung baru seluas 3.871 meter persegi dengan biaya sebesar Rp 53 miliar ini dirangkai dengan beberapa kegiatan di antaranya operasi pasar, pelatihan one village one product (OVOP), dan operasi pasar minyak goreng.
Dikatakan Kadisperindagkop-UKM Kaltim HM Yadi Robyan Noor, ada sekitar dua ribu warga yang mendapat jatah Rp 28 ribu/2 liter minyak goreng. Setiap liter harganya Rp 14 ribu.
“Jadi masing-masing masyarakat hanya diberi jatah 2 liter untuk membeli minyak goreng, harga per liternya sekitar Rp 14 ribu. Sebelumnya mereka mendaftarkan diri secara online,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, ia mengaku gembira setelah gedung ini diresmikan dan berharap pelayanan di bidang perindustrian dan koperasi bisa lebih baik lagi ke depannya.
“Dengan gedung yang bagus tentu pelayanan harus lebih baik lagi. Pelayanan juga lebih nyaman karena secara online dan satu pintu,” jelasnya.
Roby, sapaan akrabnya, berharap agar gedung baru ini dapat difungsikan semaksimal mungkin dan bisa mendorong jajarannya bekerja lebih baik lagi.
“Targetnya, ekspor bisa lebih optimis karena pertumbuhan ekonomi semakin membaik. Semoga perdagangan dalam Negeri juga bisa lebih baik lagi,” harapnya.
Perlu diketahui bahwa Disperindagkop-UKM Kaltim menyediakan tujuh layanan, mulai dari layanan SKA sebagai syarat ekspor dan layanan sertifikat kalibrasi. Untuk target di sektor UMKM, ia optimistis mampu meraih target pendapatan Rp 58 triliun.
“Layanan SKA syarat ekspor kemudahan dalam hal pembayaran pajak, diskon 70 persen ada juga yang gratis. Ada 700 sertifikat ekspor yang diurus tahun lalu. Tahun ini target Rp 58 triliun, tahun depan optimis target Rp 76 triliun,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Isran berharap agar peresmian gedung baru ini mampu memberikan motivasi pimpinan dan pegawai untuk melayani masyarakat. Sehingga usaha dan produksi di sejumlah sektor dapat tumbuh berkembang dengan adanya pemindahan ibu kota negara.
“Kita harus berpacu dengan waktu untuk meningkatkan usaha dan produksi di sektor industri, perdagangan, koperasi dan UKM seiring dengan direalisasikannya pembangunan IKN. Peluang usaha dengan kehadiran IKN pasti akan sangat banyak dan harus dapat kita tangkap dengan baik,” tegasnya.