infosatu.co
NASIONAL

Gandeng Brimob, Petugas Kemenkumham Dilatih Menembak

Kanwil Kemenkumham Kaltim gandeng Brimob adakan pelatihan kesamaptaan, pengawalan, dan pengawasan bagi petugas permasyarakatan. (Foto: Lydia)

Samarinda, infosatu.co – Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kaltim bersinergi dengan Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim, Selasa (8/6/2021).

Kepala Kanwil Kemenkumham Kaltim Sofyan saat sedang latihan menembak.

Sinergi yang dilakukan terkait konsultasi teknis permasyarakatan di bidang keamanan berupa pelatihan kesamaptaan, pengawalan, dan pengawasan bagi petugas permasyarakatan.

Pelatihan terlaksana selama dua hari mulai 8-9 Juni 2021 dan diikuti 32 peserta. Sedangkan instruktur yang akan melatih dari pihak Brimob sebanyak 10 orang.

Kepala Kanwil Kemenkumham Kaltim Sofyan mengatakan kegiatan ini untuk meningkatkan profesionalisme petugas permasyarakatan dalam penggunaan senjata, pengamanan, dan penanganan huru hara.

“Kemenkumham dan Polri adalah dua sisi mata uang yang harus saling mendukung, maka saya percayakan petugas kami ke Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim agar meningkatkan sikap disiplin dan lainnya,” ungkapnya di Mako Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim Jalan Sultan Hasanudin.

Pelatihan ini dirasa berguna bagi petugas Kemenkumham dalam pengamanan deteksi dini di Lembaga Pemasyarakatan (lapas), sebab Ditjen Permasyarakatan mengisyaratkan beberapa unsur penting yakni deteksi dini, pengawasan, pengamanan serta sinergitas.

“Kita harapkan sinergitas ini berlanjut dan rutin, karena saya akui kurangnya kedisiplinan dari kami. Saya berpesan agar petugas dapat mengikuti pelatihan dengan baik, kuasai ilmu yang diberikan dan tularkan kepada teman-teman lainnya sehingga dapat berkembang juga,” jelas Sofyan.

Sementara itu, Komandan Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Kaltim AKBP Handri Wira Suriyana beberkan tiga materi pelatihan yang akan diberikan kepada petugas Kemenkumham Kaltim.

Pertama, peserta diajarkan caranya menggunaan senjata api pendek untuk melaksanakan tugas di lapas sebagai pengamanan apabila terjadi situasi emergency yang membahayakan nyawa saat bertugas.

“Semoga mereka paham menggunakan senjata, tidak salah tembak dan setidaknya tepat sasaran,” paparnya.

Kedua, peserta diajarkan caranya menangani kerusuhan yang terjadi di lapas. Tentunya tindakan tegas dan terukur sesuai dengan aturan yang ada dan tetap memegang tinggi hak asasi manusia.

“Ketiga, latihan mengenai nasionalisme dan disiplin supaya ketika bertugas tidak lepas dari rasa cinta kita pada Tanah Air,” ucapnya.

Menurutnya, kedisiplinan memang harus dilatih mulai sekarang agar ke depannya terbiasa, contoh sederhananya yaitu ketika bangun tidur melaksanakan salat terlebih dahulu, lalu olahraga pagi.

Diharapkan Hardi, peserta dapat menyerap ilmu dengan baik, pantang menyerah, mampu menghadapi tantangan dengan tekanan yang tinggi namun tetap bisa melaksanakan kiat sebaik mungkin.

“Nanti kita ajarkan bagaimana meringkus orang, mengamankan terjadinya kerusuhan, memisahkan napi provokator yang melakukan kerusuhan dan yang tidak terlibat. Nanti ada teknik-tekniknya,” tegasnya. (editor: irfan)

Related posts

Abolisi dan Amnesti: Dua Jalan Hukum Menuju Pengampunan Presiden

Adi Rizki Ramadhan

Kasus Satria Arta, Menkum: Jadi Tentara Asing, Langsung Bukan WNI

Adi Rizki Ramadhan

Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih: Langkah Awal Menuju Kedaulatan Ekonomi Rakyat

adinda

Leave a Comment

You cannot copy content of this page