infosatu.co
DPRD KALTIM

Gagasan Tio, Pemerintah Buat Kompetisi Penanganan Banjir Samarinda

Samarinda, infosatu.co – Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Golkar Nidya Listiyono mengundang mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk ikut serta dalam kegiatan Reses Masa Sidang III Tahun 2021, Rabu (27/10/2021).

Kegiatan yang digelar di Jalan Wijaya Kusuma ini juga dihadiri Ketua JMSI Kaltim M Sukri serta beberapa wartawan.

Menurut Tio, sapaan akrab Nidya Listiyono, mahasiswa serta wartawan termasuk dalam kategori masyarakat Kaltim yang suaranya juga harus didengar oleh legislatif.

“Saya ingin masuk ke komunitas, mahasiswa bahkan wartawan untuk reses kali ini. Saya ingin beda dan menyerap aspirasi anak-anak muda, kan mereka ini kan termasuk dalam kategori masyarakat juga,” ungkapnya.

Salah seorang wartawan bernama Rafik mengkritisi persoalan banjir yang tak kunjung teratasi hingga saat ini, khususnya di Kota Samarinda.

“Samarinda ini jika 2 jam saja hujan sudah banjir,” jelasnya.

Berdasarkan data Badan Wilayah Sungai kata Rafik, diprediksikan pada tahun 2027 itu Bendungan Benanga akan hilang fungsinya.

“Kalau 2027 memang benar tidak bisa digunakan, itu artinya titik banjir di Kota Samarinda hanya ada satu yaitu Samarinda. Kalau sekarang ada lebih dari 40 titik banjir di Kota Samarinda, oleh sebab itu kita ingin ada sentuhan langsung dari DPRD Kaltim untuk menanggulangi hal ini,” tegasnya.

Menanggapi hal ini, Tio mengaku bahwa beberapa bulan lalu ia berkunjung dan melihat sendiri situasi di Bendungan Benanga.

“Saya lihat ada pembangunan dan proses pembebasan lahan agar bisa digunakan fungsinya. Daya tampungnya memang tidak maksimal menurut saya, ini perlu menjadi konsen kita semua. Kita akan mengkritisi ini, jangan sampai 2027 Bendungan Benanga itu tidak bisa dipakai lagi entah penuh, beralih fungsi atau sebagainya,” terangnya.

Kalau bicara banjir lanjut Tio, sebenarnya provinsi sudah memberikan kucuran bantuan keuangan (bankeu) dengan nilai sekitar Rp 10 miliar.

“Bankeu ini digunakan untuk normalisasi Sungai Karang Mumus,” bebernya.

Politikus Golkar ini mengaku bahwa dirinya tidak mau hanya menyuarakan aspirasi yang dibawa oleh masyarakat, namun ia ingin ikut terlibat secara langsung.

“Jadi saya pernah ikut seminar dengan para ahli ilmu air, memang sudah ada titik banjir yang sudah dipetakan. Ini cara saya agar ikut terlibat, makanya saya pelajari ilmu mengapa bisa terjadinya banjir ini,” katanya.

Ternyata banjir itu disebabkan oleh beberapa faktor seperti karena ada daerah yang daya serapnya tidak ada, ada perumahan yang secara amdal tidak layak dan ada rumah-rumah yang masih berdiri di atas sungai.

“Faktor-faktor inilah yang menyebabkan aliran air terhambat dan akhirnya terjadilah banjir. Maka kalau bicara soal solusi, itu semua harus dari diri kita sendiri. Atas kesadaran semua pihak,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu, pria kelahiran Madiun ini meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda membuat kontes atau kompetisi terkait ide-ide kreatif untuk bisa memberikan solusi penanganan banjir yang efektif, efesien dan kalau bisa murah.

“Silakan buat tim panitia seleksi (Pansel) agar kontes ini bisa dijalankan semua masyarakat dan para milenial. Nanti semua pihak bisa memberikan ide-ide kreatif untuk penanganan banjir di Kota Samarinda ini,” harapnya. (editor: irfan)

Related posts

Syarifatul: Pemindahan Upacara HUT RI Rugikan Citra IKN Sebagai Calon Pusat Pemerintahan

Adi Rizki Ramadhan

Yeni Eviliana Dorong Pemerintah Perkuat Ekosistem Industri Digital di Kalimantan Timur

Martinus

Pembahasan Raperda PPPLH, DPRD Kaltim Soroti Tumpang Tindih Kewenangan dan Izin

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page