
Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Samarinda, infosatu.co – Anggota Komisi III DPRD Kaltim Seno Aji menganggap bahwa kontribusi yang saat ini diberikan oleh beberapa perusda di Kaltim sangat kecil.
Padahal, perusda dibentuk untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kaltim. Hal ini sungguh disayangkan Politikus Gerindra itu.
“Dari penjelasan eksekutif beberapa saat yang lalu bahwa kontribusi perusda terhadap pendapatan daerah sangat kecil. Maka kita menilai bahwa kinerja perusda perlu diperbaiki dalam hal pimpinannya ataupun bisnisnya,” jelasnya usai mengikuti rapat paripurna ke-27 di Lantai 6 Gedung D DPRD Kaltim, Rabu (16/9/2020).
Contoh yang lemes kontribusinya perusda yang bergerak di bidang perkayuan atau biasa disebut perusahaan pemegang hak penguasaan hutan (HPH) yaitu Perusda Sylva Kaltim Sejahtera (SKS).
Seno mengungkapkan bahwa perusda ini disuntik dana oleh pemerintah sebesar Rp 5 miliar.
Namun hasil yang diberikan pada pemerintah hanya sekitar Rp 80 juta per tahun. Perusda seperti ini sudah tidak bisa menjadi tumpuan pemerintah.
Seno pun menyarankan bahwa perusda seperti ini sebaiknya ditutup supaya tidak membebani APBD Kaltim.
“Kalau Perusda Melati Bhakti Satya (MBS) masih ada kontribusinya dari PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT), ini masih bisa dipertahankan. Namun akan kita evaluasi lagi bagaimana kinerjanya, apakah masih ada kebocoran dana di perusda tersebut. Kemudian berapa besar efeknya bagi Pemprov Kaltim, karena ini lah yang kami soroti,” urainya.
Oleh karena itu, melihat perusda yang hanya memberikan kontribusi yang sedikit untuk Kaltim. Sekretaris DPD Gerindra Kaltim ini menyatakan bahwa fraksinya benar-benar menyoroti perusda di Kaltim supaya bisa menjadi lebih baik lagi ke depan.
Pastinya, harapan Fraksi Gerindra yakni agar perusda di Kaltim bisa memberikan kontribusi PAD setara dengan apa yang diberikan pemerintah. Sebab kontribusi yang diberikan oleh perusda akan meningkatkan APBD Kaltim.