Samarinda, infosatu.co – Pentingnya respons jangka panjang terhadap keluhan warga terkait distribusi air bersih di wilayah Samarinda menjadi fokus Pemkot Samarinda dan Perumdam Tirta Kencana.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Andi Harun dalam peninjauannya ke lokasi pembangunan instalasi pengolahan air (IPA) di Perumahan Bumi Sempaja, pada Rabu (17/4/2024).
“Dalam menuntaskan hal ini, penting untuk tidak hanya menuntaskannya dengan cepat, namun hasilnya bersifat sementara saja. Maka kita harus selalu berpikir bagaimana masalah tersebut dapat diselesaikan dalam jangka panjang,” ujar Andi Harun.
Lebih lanjut, Andi Harun menjelaskan bahwa membangun IPA merupakan solusi krusial untuk memberikan efek tenang jangka panjang. Pembangunan IPA ini akan dilakukan dengan kerja sama dengan pihak pengembang Perumahan Bumi Sempaja.
“Tahap pertama pembangunan IPA akan dilakukan di lokasi seluas 2.019 meter persegi dengan kapasitas 50 liter per detik. Proyek ini diharapkan selesai pada November mendatang,” jelasnya.
Orang nomor satu di Kota Tepian tersebut juga menyampaikan rencana untuk meningkatkan kapasitas IPA di masa mendatang guna mengantisipasi pertumbuhan populasi dan kebutuhan pelayanan air bersih yang terus bertambah.
“Kita harus lebih awal menyiapkan suplai air bersih bagi kegiatan usaha dan industri,” ujarnya.
Terkait pembiayaan proyek pembangunan IPA ini, Andi Harun menjelaskan bahwa tidak ada dana dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang digunakan.
“Untuk dana pembangunan IPA ini sumbernya dari PDAM Tirta Kencana Samarinda sendiri yang telah mengalami peningkatan produktivitas dalam beberapa tahun terakhir,” paparnya.
“PDAM mampu membukukan keuntungan lebih dari Rp100 miliar untuk tahun ini,” ucap Andi Harun.
Meski demikian, politikus Partai Gerindra tersebut mengakui masih terdapat keluhan terkait pelayanan air bersih di Samarinda. Seperti diketahui Warga di RT 41 Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, khususnya di Perumahan Borneo Mukti II yang sudah lebih dari tiga minggu mengalami krisis air bersih.
Namun, ia meminta kesabaran dari masyarakat karena proses perbaikan membutuhkan waktu.
“Kami mohon bersabar karena memang butuh waktu. Kami pasti terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” pungkasnya.