Samarinda, infosatu.co – Paguyuban Karya Salemba Empat Universitas Mulawarman (KSE Unmul) bersama Indonesia Youth Diplomacy (IYD) Kalimantan Timur menggelar Finsight: Youth Tour ke kantor OJK Kaltimtara.
Kegiatan yang berlangsung Rabu, 28 Mei 2025 ini, bertujuan untuk dalam rangka memperkuat literasi dan perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan
Salah satunya menyoroti secara khusus peran Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) dan Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas PASTI) dalam melindungi masyarakat dari praktik penipuan keuangan yang semakin marak di era digital.
Kepala Subbagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Kaltim Kaltara, Angga Heryadi, memaparkan bahwa IASC merupakan inisiatif bersama OJK dan Satgas PASTI.
IASC juga melibatkan kolaborasi 21 lembaga terkait, termasuk asosiasi industri perbankan, lembaga sistem pembayaran, dan berbagai institusi keuangan lainnya.
Tujuannya adalah untuk menangani dan menindak cepat kasus penipuan transaksi keuangan secara real time guna memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat.
“Dengan adanya mekanisme kolokasi antar lembaga ini, IASC mampu melakukan koordinasi secara langsung dan intensif antar bank, marketplace, serta penyedia sistem pembayaran sehingga dapat menahan dana penipuan secara efektif sebelum dana tersebut diteruskan ke pelaku kejahatan lainnya,” jelas Angga.
Mekanisme penahanan dana dilakukan maksimal dalam waktu lima hari kerja, selama tidak ada sanggahan dari pihak yang bukan pelaku.
Namun, proses pengembalian dana kepada korban menjadi langkah tersendiri yang harus melibatkan lembaga keuangan terkait dan bisa memakan waktu lebih lama, tergantung prosedur masing-masing lembaga.
Sejak resmi beroperasi pada November 2024, IASC telah berhasil menangani lebih dari 117 ribu laporan kasus penipuan dengan tingkat pengembalian dana sebesar 24 persen.
Angka ini menunjukkan efektivitas sistem sekaligus tantangan besar yang dihadapi, mengingat modus penipuan semakin canggih dan melibatkan pengalihan dana ke aset kripto ilegal yang sulit dilacak dan dipulihkan.
Selain itu, Angga juga menekankan pentingnya kesigapan dan peran aktif masyarakat dalam melaporkan dugaan penipuan kepada IASC agar dana dapat segera ditahan dan potensi pengembalian dana bisa terwujud dengan maksimal.
“Kunci keberhasilan perlindungan konsumen ada pada kecepatan laporan yang masuk ke IASC. Semakin cepat laporan diterima, semakin cepat pula dana dapat diamankan dan potensi penipuan dapat dicegah agar tidak merugikan lebih banyak masyarakat,” tambahnya.
Finsight: Youth Tour to OJK Kaltimtara menjadi momentum strategis dan sangat penting untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan risiko kejahatan keuangan di era digital.
Kegiatan ini juga menguatkan sinergi antara masyarakat, regulator, serta lembaga penegak hukum dalam pemberantasan penipuan keuangan, sehingga perlindungan konsumen semakin optimal.