Penulis : Nada – Editor : Putri
Samarinda, infosatu.co – Dalam rangka memfasilitasi para pustakawan, para tenaga teknis perpustakaan, pemerhati perpustakaan, pegiat literasi/pegiat minat baca menginventarisir permasalahan – permasalahan kepustakawanan yang ada di Kalimantantan Timur dan menyusun strategi – strategi penyelesaian semua permasalahan tersebut. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Provinsi Kaltim menggelar Sosialisasi Tantangan Permasalahan Kepustakawanan di Kalimantan timur tahun 2019.
Mewakili Kepala DPKD Kaltim, Dra.Hj. E Mustika Wati, M.M. membuka sekaligus memberikan sambutan pada kegiatan Sosialisasi yang bertempat di Aula Balai Pustaka DPKD Prov. Kaltim, Gedung Juanda Jl. Ir. H. Juanda No. 4 Samarinda, Selasa (05/11/2019).
Narasumber yang hadir ialah Rachmawati, A. Md Kepala Perpustakaan SD Fastabikul Khairat Samarinda, Mustang, S. Sos., M. Si Pustakawan Ahli Madya Perpustakaan Fakultas Hukum UNMUL Samarinda, dan Siti Fatimah, S. Ag., M. Hum Pustakawan Ahli Madya Perpustakaan IAIN Samarinda. Acara ini diikuti oleh 35 orang peserta terdiri dari pustakawan.
Dalam sambutannya, Hj. Mustika mengatakan pustakawan memiliki tugas sebagai fasilitator kelancaran arus informasi dan pelindung hak asasi manusia dalam akses ke informasi.
“Pustakawan memperlancar proses transformasi dari informasi dan pengetahuan menjadi kecerdasan sosial atau social intelligence. Tanpa kepustakawanan, sebuah bangsa kehilangan potensi untuk secara bersama-sama menjadi cerdas, berpengetahuan, dan bermartabat,” kata Mustika.
Untuk membangun kepustakawanan di Kalimantan Timur diperlukan kesungguhan menghadapi 15 pokok perhatian yang terkelompok menjadi empat isu besar.
“Yaitu profesionalisme pustakawan, akuntabilitas dan kredibilitas, pendanaan dan standardisasi, serta landasan ilmu dan pemanfaatan teknologi informasi,” tutupnya.
