Samarinda, Infosatu.co – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Ely Hartati Rasyid menilai bantuan keuangan (bankeu) yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) dinilai besar pasak dari pada tiang. Hal ini lantaran kontribusi penghasilan yang diberikan Kukar kepada Provinsi Kaltim lebih besar dari pada bankeu yang diterimanya.
“Kukar penyumbang PAD terbesar untuk Kaltim tetapi bankeu yang diberikan sangat kecil,” ungkapnya usai Rapat Paripurna Penetapan Rencana Kerja DPRD Kaltim di Gedung B, Kantor DPRD setempat, Senin (10/4/2023).
Dikatakan, bankeu Provinsi Kaltim 2023 yang diberikan kepada Kukar sebesar Rp38 miliar. Jumlah tersebut lebih kecil dari pada tahun 2022 yaitu Rp40 miliar.
Sebagai wakil rakyat dari Kukar, Ely Hartati merasa tertantang untuk menperjuangkan kepentingan masyarakat di wilayahnya. Menurutnya, masih banyak kebutuhan masyarakat di Kukar yang perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Kaltim. Salah satunya infrastruktur jalan.
Ia meminta Pemerintah Provinsi Kaltim menaikkan bankeu untuk Kabupaten Kukar. Kata Ely Hartati, hendaknya Pemprov Kaltim mengedepan keadilan dalam pemberian dana bankeu. Bankeu sebesar Rp38 miliar tidak cukup menyelesaikan persoalan terkait kebutuhan masyarakat di Kukar.
“Tahun depan Pemprov Kaltim harus memberikan Rp100 miliar untuk perbaikan infrastruktur dan peningkatan badan jalan yang ada di pelosok,” pintahnya.
Politukus PDI Perjuangan itu menekankan pentingnya peningkatan infrastruktur jalan dalam mendukung roda perekonomian di daerah Kukar. Peningkatan infrastruktur jalan menjadi prioritas utama.
Menurutnya, infrastruktur jalan yang baik dan terhubung dengan baik dapat mempermudah transportasi barang dan orang dari satu daerah ke daerah lain. Hal ini akan membuka peluang baru dalam perdagangan dan bisnis, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah terpencil.
Ia berharap Pemerintah Provinsi Kaltim segera mengambil tindakan konkret untuk memperbaiki infrastruktur di Kukar agar dapat mempercepat mobilitas dan meningkatkan koneksi antardaerah dalam rangka peningkatan ekonomi hingga ke pelosok-pelosok Kabupaten Kukar.
“Jika jalannya baik tentu akan berdampak positif pada semua sisi,” tutupnya.