
Samarinda, infosatu.co – Kabupaten Berau di Kalimantan Timur (Kaltim) dikenal memiliki kekayaan wisata bahari kelas dunia, seperti Pulau Derawan, Maratua, dan Labuan Cermin.
Namun, potensi ini belum tergarap maksimal karena keterbatasan akses dan infrastruktur yang belum mendukung sepenuhnya.
Waktu tempuh darat dari Samarinda ke Berau yang bisa mencapai 15 hingga 20 jam menjadi salah satu kendala besar dalam mendorong kunjungan wisatawan.
Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Subandi, mengungkapkan bahwa keterbatasan akses menjadi faktor utama yang harus segera ditangani jika pemerintah ingin menjadikan sektor pariwisata sebagai sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) unggulan.
“Kalau kita ke Berau lewat darat bisa 15 jam dari Balikpapan, itu terlalu lama. Padahal potensi wisata di sana luar biasa,” ujarnya saat ditemui di Gedung E DPRD Kaltim, Senin, 19 Mei 2025.
Subandi menekankan bahwa Pemprov Kaltim melalui visi pembangunan “Infrastruktur Mantap se-Kalimantan Timur 2030” harus mempercepat realisasi akses jalan strategis yang menunjang sektor wisata.
Salah satu jalur prioritas yang saat ini menjadi sorotan adalah rute Tanjung Selor Tanjung Batu melalui Mangkupadi, yang diharapkan dapat memangkas waktu tempuh menuju destinasi wisata andalan.
Dukungan terhadap pengembangan wisata ini juga terlihat dari alokasi APBD Kabupaten Berau 2024 sebesar Rp17,15 miliar untuk peningkatan akses ke objek wisata seperti Teluk Sumbang dan air terjun di Biduk-Biduk.
Pemerintah daerah berharap perbaikan ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, baik domestik maupun internasional.
Namun, tantangan tak hanya berhenti pada pembangunan jalan baru. Koneksi menuju Bandara APT Pranoto di Samarinda juga masih terkendala.
“Proyek jalan pendekat dari Ring Road IV ke bandara melalui Bayur dan Batu Besaung telah dipending karena efisiensi anggaran, padahal jalur ini krusial dalam mengurai kemacetan dan memperlancar konektivitas ke wilayah-wilayah timur Kalimantan,” tuturnya.
Subandi menegaskan pentingnya sinergi antarpemerintah untuk mendorong percepatan pembangunan yang berdampak langsung terhadap sektor pariwisata.
Ia yakin, jika infrastruktur dibenahi secara serius, Berau bisa menjadi destinasi unggulan nasional, bahkan internasional.
“Potensi wisata Berau luar biasa, tapi tanpa infrastruktur yang memadai, sulit untuk berkembang. Kita harus bergerak cepat dan tepat,” tutupnya.