Bontang, infosatu.co – Titik rawan banjir yang tengah disoroti Komisi III DPRD Bontang yakni di kawasan Jalan Mulawarman RT 22 dan 23 Kelurahan Bontang Baru, Senin (31/8/2020).

Hendro selaku Ketua RT 23 menyatakan bahwa daerah ini cukup tinggi jika hujan lebat bahkan bisa hingga di atas lutut. Kalau pas 2 jam hujan deras, air yang tertampung di sana cukup tinggi dan lama surutnya. Kalau hujan ringan tidak terlalu paling di atas mata kaki.
“Yang dikhawatirkan itu jika hujan deras bisa sampai paha. Apalagi ditambah air pasang itu benar-benar dalam cuman penuh lumpur,” ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi III DPRD Bontang Abdul Samad mengatakan bahwa warga di RT 22 dan 23 mengusulkan agar ada normalisasi dan dilanjutkannya kegiatan drainase yang besar.
“Nantinya untuk pembuangan air ke laut karena ketika hujan terjadi pasti lebih besar lagi muatan airnya. Mereka khawatir saat anak-anak main air ketika hujan turun, tiba-tiba air naik dan tergenang tinggi lalu air tidak mengalir. Solusinya harus dilanjutkan kegiatan-kegiatan beberapa tahun lalu, parit besar itu pembuangannya ke laut,” katanya.
Ini salah satu tugas yang harus diutamakan dalam penanganan banjir di daerah Bontang Baru. Kata dia, mengingat masuknya musim hujan di akhir tahun ini. Oleh karena itu harus diantisipasi segera mungkin.
“Insyaallah ada anggaran yang disediakan untuk penanganan normalisasi dan pembuatan parit. Dalam waktu dekat bisa dialihkan anggaran untuk mengantisipasi dan mengatasi banjir di sana,” jelasnya.
Ditanya berapa besaran anggarannya, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya tidak memakan dana terlalu besar sebab hanya perlu normalisasi dan penambahan parit.
“Cuma berapa meter saja biar bisa menampung air dan mengalirkannya ke laut. Mungkin dana-dana yang terpakai sebesar Rp 190 juta sudah mencukupi untuk 1 RT,” tutupnya. (Editor: Irfan)