Penulis: Lydia – Editor: Achmad
Bontang, infosatu.co – Hingga kini, Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Guntung belum juga di resmikan. Dalam fungsinya sebagai monitoring bidang pembangunan, Komisi III DPRD Bontang lakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tersebut.
Ditemui awak media saat meninjau Rusunawa Guntung, Senin (17/2/2020), Wakil Ketua Komisi III Abdul Malik mengatakan bahwa, kedatangan Komisi III yaitu, untuk mempertanyakan penyelesaian pembangunan Rusunawa Guntung.
“Kita ketahui, bahwa ini menggunakan dana APBN. Maka, harus dikawal. Kita juga mempertanyakan, kapan akan siap dan diresmikannya Rusunawa ini,” jelasnya.
Rusunawa Guntung ini memiliki 4 tingkat lantai, 91 kamar, tempat parkir yang luas dan 6 tandon yang berkapasitas 2.000 liter/tandon.
Abdul Malik pun menanyakan kapasitas 12.000 liter air, apakah cukup untuk calon penghuni Rusunawa Guntung.
“Apakah cukup, 12.000 liter untuk jumlah penduduk yang ada ini,” urainya.
Lebih lanjutnya terkait masalah air ini, sudah berkoordinasi dengan PDAM. Tentunya, kontraktor bertanggung jawab sampai meteran. Lalu dari meteran ngalir di tandon merupakan tanggung jawab pemkot.
“Ini baru dianggarkan tahun 2020, tentu akan di kawal. Untuk listrik, sudah ada meteran, namun belum connect. Tapi SLO nya sudah ada, tinggal menyambungkan,” terangnya.
Menurutnya secara prinsip, sarana umum Rusunawa ini sudah siap, seperti tempat parkir, sarana olahraga, tempat ibadah dan lainnya.
“Kami harap segera di fungsikan, karena dibangun untuk ada manfaatnya, yaitu untuk rakyat Bontang,” harap politisi PKS ini.
Kepala UPT Rusunawa Eli Tarliah mengungkapkan bahwa, belum di fungsikannya Rusunawa Guntung, karena belum ada serah terima dari pusat ke Wali Kota Bontang.
“Itu adalah salah satu dasar supaya bisa dihuni. Dan juga setelah dibangun itu masih ada kegiatan dari pusat, yaitu revitalisasi. Harusnya, dari kontraktor itu sudah menyerahkan serah terima berita acara, terkait bagaimana penyelesaiannya,” terangnya.
Rusunawa Guntung memiliki 1 kamar, 2 kasur atas bawah, 2 lemari baju, 1 meja, 1 kamar mandi dan 1 toilet.
Dengan harga Rp. 400.000,- per bulan untuk lantai dasar, dan lantai satu. Namun, lantai dasar diutamakan untuk penghuni disabilitas.
Lalu, Rp. 375.000,- per bulan untuk lantai dua. Rp. 350.000,- per bulan untuk lantai tiga.
“Lebih diutamakan juga untuk pekerja, karena lokasinya di dekat perusahaan. Salah satu syarat utamanya adalah punya KTP Bontang, dan slip gaji,” tegasnya.
“Ditargetkan siap huni di bulan Maret. Namun, masih menunggu air dan listrik. Karena masih pengecekan disetiap kamar, apakah ada yang bermasalah,” sambungnya.