Bontang, infosatu.co – Adanya beberapa keluhan terkait Jalan di Bontang Lestari yang rusak parah ditanggapi Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina.
Amir Tosina menegaskan jika keluhan tidak hanya datang dari masyarakat namun pihak DPRD maupun Pemkot Bontang turut merasakan dampak dari rusaknya jalan di kawasan industri tersebut.
“Kami akan rapat dengan perusahaan yang disinyalir bahwa merekalah yang memanfaatkan jalan sehari-hari yang menyebabkan kerusakan jalan,” ungkapnya saat ditemui awak media di Gedung Sekretariat DPRD Bontang, Senin (27/9/2021).
Adapun pihak perusahan yang akan dipanggil dalam rapat dengar pendapat (RDP) yakni PT Energi Unggul Persada (EUP), PT Graha Power Kaltim (GPK), dan PT Varia Usaha Beton.
Ditanya terkait perkiraan anggaran dalam perbaikan jalan tersebut, politikus Gerindra itu mengatakan diprediksi sekitar Rp 3 miliar.
Dirinya mendesak agar segera mengatasi perbaikan jalan rusak di Bontang Lestari sebab jika menunggu anggaran yang turun tentu tidak akan cepat lantaran adanya proses perencanaan dan lainnya.
“Maka itulah kami memanggil perusahaan untuk meminta pertanggungjawaban paling tidak,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mendesak Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim untuk segera melakukan cek kendaraan di jembatan timbang Jalur Bontang-Samarinda yang bertujuan untuk mengatasi dan mengetahui kendaraan yang bermuatan melebihi kapasitas yang telah ditentukan.
“Jalan ini kan kemampuannya 8 ton ternyata dimuat melebihi 8 ton. Kami memohon kepada Dishub Kaltim untuk segera ke lapangan kroscek kendaraan. Kita harus bersinergi antara daerah dan provinsi dan pusat karena ini jalan nasional,” pungkasnya. (editor: irfan)