infosatu.co
Advetorial

Dokter Wijayanto Jelaskan Cara dan Waktu Berjemur yang Tepat

Penulis: Lydia – Editor: Irfan

Bontang, infosatu.co – Tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin D dengan sendirinya, padahal vitamin D diyakini mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bahkan, tidak semua makanan memiliki kandungan vitamin D.

Hanya dari jenis-jenis makanan tertentu saja yang memiliki kandungan vitamin D seperti kuning telur dan susu. Menanggapi hal tersebut, Wijayanto selaku dokter spesialis gizi klinik, divisi nutrisi dan metabolik RSUD Taman Husada menyatakan bahwa sebenarnya vitamin D terdapat pada sinar matahari.

“Mendapat kandungan vitamin D dari sinar matahari sangat disarankan untuk meningkatkan imunitas tubuh, karena dapat membantu mencegah infeksi pada tubuh dan melawan berbagai penyakit,” jelasnya via chat Whats App, Minggu (3/5/2020).

Wijayanto pun memberikan cara berjemur yang baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) ini.

“Kita perlu ultra violet B (UV B) yang cukup untuk pembentukan vitamin D. Walaupun UV B yang paling tinggi sekitar pukul 12.00, tetapi risiko terjadinya kerusakan kulit juga lebih besar seperti photoaging, kanker kulit dan lainnya,” paparnya.

Disarankan berjemur pukul 09.00-10.00 Wita apabila cuaca cerah dikarenakan ada sun index UV 5-6, sun index 5 sudah cukup untuk membuat vitamim D.

Diungkapkan Wijayanto, berjemur pun mempunyai batas waktu yang menyesuaikan warna kulit manusia, semakin gelap maka makin lama juga harus berjemur dikarenakan sensitifitas kulit.

“Semakin gelap maka makin susah juga UV B masuk, oleh karena itu butuh waktu lebih lama untuk berjemur. Biasanya orang Indonesia itu termasuk tipe kulit 3-5. Tipe 3 hanya 15 menit saja, tipe 4 sekitar 20 menit. Sedangkan untuk orang Papua dengan tipe kulit lebih gelap, perlu lebih lama lagi untuk berjemur,”

Wijayanto mengingatkan untuk kulit tipe 1 atau 2 agar tidak berjemur berlama-lama dan pilih waktu UV index yang tidak extreme.

Lebih lanjutnya, ketika berjemur dianjurkan menutup kepala dan leher agar tetap terlindungi dari paparan sinar matahari. Menurutnya, area tersebut merupakan daerah yang selalu terbuka sejak anak-anak sampai tua. Sehingga lebih rentan terkena kanker kulit.

“Berjemur cukup 3 kali seminggu dan tidak perlu setiap hari untuk menghindari risiko kanker kulit. Jika ingin melihat sun index bisa dilihat pada aplikasi ‘wheater’ di masing-masing handphone, sebab setiap jam akan berubah dan juga dipengaruhi langit berawan atau tidak,” katanya pada infosatu.co.

Related posts

Ely Hartati Keluhkan Bankeu Untuk Kukar Sangat Kecil

Martin

Kukar Siap Jaga Eksistensi Hutan di Luar Kawasan

Martin

Inflasi di Kukar Sentuh Angka 5,81 Persen, Pemkab Kukar Percepat Proses Penyaluran BTT

Martin

Leave a Comment

You cannot copy content of this page