Kukar, infosatu.co – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan pentingnya pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan di daerah tersebut.
Industri pertambangan dan perkebunan kelapa sawit disebut sebagai sektor yang berpotensi besar menghasilkan limbah jenis ini.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 DLHK Kukar, Irawan, menuturkan setiap perusahaan yang beroperasi wajib memenuhi berbagai ketentuan administratif. Persyaratan itu meliputi prosedur pengelolaan, kelengkapan dokumen, hingga izin analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
“Harus ada kajian-kajian tertentu bahwa perusahaan tersebut melakukan kegiatan yang menghasilkan limbah yang betul-betul bisa terkelola dengan baik,” kata Irawan saat ditemui infosatu.co, Kamis, 4 September 2025.
Ia menambahkan, kewajiban DLHK tidak hanya sebatas memberi rekomendasi, tetapi juga memastikan mekanisme pengawasan berjalan.
Menurutnya, pengawasan menjadi bagian penting untuk menilai apakah perusahaan benar-benar mengelola limbah sesuai dengan aturan yang berlaku.
“DLHK Kutai Kartanegara punya kewajiban melakukan pengawasan terkait bagaimana kegiatan ataupun aktivitas perusahaan berjalan dan menghasilkan limbah dan mengelolanya dengan baik,” ujarnya.
Irawan menekankan, DLHK akan terus mendorong agar pengawasan berjalan efektif, sehingga potensi pencemaran lingkungan dapat ditekan dan tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat maupun ekosistem sekitar.
Menurutnya, komitmen perusahaan dalam mengelola limbah B3 dengan benar akan menjadi indikator kepatuhan sekaligus wujud kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di daerah.
“Jadi limbah itu harus terkontrol dan bisa dikendalikan,” pungkasnya. (Adv)
