Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Ketersediaan pangan hingga saat ini terbilang aman semenjak status Kota Taman di tetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Walikota Bontang Neni Moerniaeni pada Senin, 23 Maret 2020, lalu.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKPPP) Bontang Aji Erlynawati membeberkan, bahwa dari hasil pemantauan persediaan bahan pangan pokok di pasar tradisonal terbilang aman.
“Jumlah penduduk Kota Bontang sekitar 177.722 jiwa. Maka jika dihitung-hitung, kebutuhan bahan pokok terbilang cukup dan akan bertahan sekitar 17 bulan kedepan,” ungkapnya melalui pers rilis, Senin (30/3/2020).
Adapun 11 bahan pokok tersebut seperti beras, jagung, cabai keriting, cabai rawit merah, bawang merah, telur ayam ras, daging ayam ras, daging sapi, minyak goreng, gula pasir dan bawang putih cukup.
Kata dia, khusus untuk beras, cabai rawit merah dan daging sapi cukup untuk 1 bulan. Sedangkan pangan pokok yang lain terbilang cukup sekitar 4 sampai 17 bulan. Stok bahan pokok ini berasal dari luar daerah yang akan datang setiap minggunya dengan jumlah berdasarkan kebutuhan.
“Karakteristik supply dan demand pangan pokok di Kota Bontang tergantung dari jumlah kebutuhan. Jika stok sudah berkurang, para pedagang akan mendatangkan supply dari luar Kota Bontang,” jelasnya.
Ia menambahkan, rata-rata supply pangan pokok dilakukan oleh pedagang setiap minggunya dan harga dikatakan bergejolak jika nilai kenaikannya diatas 25 persen.
Berdasarkan hasil pemantauan pada minggu ke 4 bulan Maret 2020, harga bahan pangan pokok strategis di pasar induk dan grosir Kota Bontang yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan rata-rata harga 3 bulan terakhir yaitu gula.
“Kenaikannya lebih dari 25%. Hal ini karena naiknya permintaan konsumen. Sedangkan untuk harga pangan pokok lainnya, masih ada yang naik-turun. Namun masih aman karena belum mengalami gejolak harga,” ujarnya.
Aji mempertegas bahwa pemerintah akan menjamin ketersediaan pangan Kota Bontang. Ia turut berpesan agar masyarakat tidak membeli pangan secara berlebihan dan menimbun.
“Sebab hal ini akan menyebabkan gejolak harga dan pasokan pangan. Jangan panik, belilah pangan sesuai kebutuhan keluarga,” bebernya.
Dia kembali mengingatkan agar masyarakat untuk bisa mengikuti imbauan Walikota Bontang Neni Moerniaeni.
“Tetap ikuti intruksi dari pemerintah. Jika ingin keluar rumah untuk membeli kebutuhan pangan, harus tetap menerapkan standar keamanan diri terkait kasus Corona Virus Disease (Covid-19) ini,” pungkasnya.