infosatu.co
NASIONAL

DKP3 Bontang Geber P2L, Percantik Pekarangan Rumah dengan Tanaman Organik

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Bontang Debora Kristiani saat di temui di Ruang kerjanya Senin (9/10/2020). (foto: alawi)

Bontang, infosatu.co – Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian DKP3 Bontang akan bangun Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di program Kampung Tanggung Nusantara (KTN) Nyerakat Kiri.

Diketahui bahwa program KTN merupakan program pemerintah pusat yang bersinergi dengan pihak kepolisian, TNI, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) yang diresmikan pada Kamis, (27/8/2020) lalu.

Kepala Bidang Ketahanan Pangan DKP3 Bontang Debora Kristiani mengatakan program ini sejatinya untuk memandirikan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Ia menyatakan bahwa saat ini pihaknya tengah pengadaan fasilitas untuk pemanfaatan pekarangan rumah di kawasan KTN Nyerakat Kiri.

“Ada bantuan dari pemerintah kota untuk menindaklanjuti program KTN di Nyerakat Kiri,” ungkap Debora saat ditemui di ruang kerjanya di DKP3 Bontang, Senin (9/11/2020).

Debora mengatakan, KTN Nyerakat Kiri memberdayakan ibu-ibu agar lebih produktif di tengah pandemi Covid-19 agar memanfaatkan pekarangan rumah warga.

“Bantuan untuk pekarangan P2L berupa media tanah, polybag, rak untuk di wadah tanaman, pupuk organik. Kemudian bantuan lain berupa bibit buah sawo, mangga, dan kelengkeng,” paparnya.

Lebih jauhnya bahwa nantinya pemberian bantuan untuk pemanfaatan pekarangan P2L diperuntukkan kepala 65 rumah tangga di KTN Nyerakat Kiri, Bontang Lestari.

Ia menambahkan bahwa bantuan tersebut juga diberikan lantaran adanya permintaan warga. DKP3 memfasilitasi permintaan warga memberikan bantuan polybag, bibit, pupuk dan rak.

“Mereka minta polybag, bibit dan pupuk, memang ada bantuan diberikan pemerintah daerah. Mereka mau memanfaatkan pekarangan untuk ditanami sayuran organik yang lebih sehat untuk dikonsumsi,” terangnya.

Ditanya terkait kendala yang dihadapi selama peresmian KTN Nyerakat Kiri, Debora mengungkapkan bahwa perlu dilakukan sosialisasi kepada warga.

“Karena baru kan, pemanfaatan pekarangan belum terlaksanakan berbeda di kota sehingga diperlukan pembinaan, lebih ke teknis dan dananya kan kita tidak tahu juga,” ungkapnya.

Namun ia berharap dengan bantuan tersebut dapat memacu mereka untuk meningkatkan tanaman di pekarangan mereka sendiri sehingga dapat mengkonsumsi sayuran dan buah secara organik.

“Bisa juga dijual, dan dikonsumsi sendiri oleh masyarakat. Nantinya hasilnya akan kelola kembali oleh masyarakat,” tutupnya. (editor: irfan)

Related posts

PB Ferkushi Gelar Rakernas di Samarinda, Rumuskan Arah Pembinaan Kurash Nasional

Martinus

Disaksikan Dewan Pers, Panitia Bersama Kongres PWI Akhirnya Terbentuk

Dewi

GREAT Institute: Pemerintah Harus Bebaskan Greta Thunberg, Buka Akses Kemanusiaan ke Gaza

Martinus

You cannot copy content of this page