Kukar, infosatu.co – Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) menyambangi tempat penggemukan sapi milik PT Berkah Salama Jaya (BSJ) yang berada di Jalan Widyagama Desa Tani Bhakti Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Ada tiga lokasi yang dikunjungi yaitu pertama, perkebunan rumput gajah di kilometer 14 Desa Tani Bhakti, kedua ke Kelompok Berkah Harapan Kota Samarinda, terakhir ke Induk Berkah Salamah Jaya kilometer 8.
Direktur PT BSJ Suparlan mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan pemantauan sekaligus tindak lanjut dari program penggemukan hewan ternak yang sejauh ini sudah berkolaborasi dengan pemerintah pusat maupun daerah.
“Perwakilan Ditjen PKH ingin melihat seberapa jauh progres BSJ yang dilakukan dengan kemitraan PT Pertamina beberapa waktu lalu. Pesan Perwakilan Ditjen PKH, bagaimana caranya supaya perusahaan besar dan BUMN di pusat bisa berkontribusi dalam hal persediaan vitamin nabati atau protein nabati di sini,” ungkapnya.
Tentu saja ini untuk memenuhi ketahanan pangan di Kaltim, salah satunya pemenuhan kebutuhan daging. Sejauh ini kata Suparlan, setiap tahunnya Kaltim masih kekurangan pasokan, khususnya sapi lokal.
Maka dalam hal ini, BSJ mengambil peran dengan menggandeng perusahaan besar salah satunya PT Pertamina untuk berkontribusi meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program penggemukan ternak.
“Yang mana kita jalankan dalam tiga tahun bisa dipanen,” bebernya.
Sementara itu, Ditjen PKH Bidang Koordinator Investasi dan Pengembangan Usaha Maria Nunik Sumartini menerangkan bahwa BSJ sudah mandiri.
“Kemarin itu mereka ingin menambah modal untuk mitra, kami punya beberapa akses dengan beberapa BUMN, salah satunya PT Pertamina. Ada kesempatan dan Pertamina cocok ya sudah, biasanya kalau performa bagus pasti BUMN mau membantu. Contohnya seperti BSJ ini, PT Pertamina mau membantu,” jelasnya.
Maria sapaan akrab Maria Nunik Sumartini, menegaskan bahwa pihaknya tidak mungkin tidak memperhatikan para peternakan di Indonesia tak terkecuali Kaltim.
“Semua program di pusat itu untuk semua, cuma karena di pusat kekurangan anggaran apalagi kita masih menghadapi pandemi, jadi anggaran dialihkan dulu untuk Covid-19. Semua sama, tergantung dari bagaimana potensi daerah. Intinya semua mendapat perhatian yang sama,” tegasnya. (editor: irfan)