Samarinda, infosatu.co – Pemindahan ibu kota negara (IKN) Nusantara tentunya momentum bagi masyarakat Kaltim lantaran adanya peluang ketenagakerjaan. Namun dipelukan beberapa peningkatan guna mengimbangi tenaga kerja yang akan di datangkan untuk bekerja di IKN.
Plt Asisten I Pemrintahan dan Kesra Pemrov Kaltim, Deni Sutrisno mengatakan bahwa peluang ketenagakerjaan dalam pembangunan IKN tentunya harus ditinjau terlebih dari sektor-sektor yang dibutuhkan kemudian menyiapkan SDM.
Menurutnya, hal itu yang perlu dilakukan, sehingga nantinya kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk mengisi tenaga kerja tersebut.
“Nanti kita buat pemetaan dan perencanaan peningkatan keterampilan masyarakat lokal dan akses kompetensi tenaga kerja di IKN.
Ia juga membeberkan bahwa Pemrov Kaltim tidak memiliki kewenangan dalam hal perihal tenaga kerja hal itu juga sesuai dengan aturan yang sudah berlaku.
“Akan tetapi ini akan coba di komunikasikan ke Otorita IKN,” tandasnya.
Sementara itu, Tim Gubernur Untuk Percepatan Pelaksanaan Pembangunan (TGUP3) Kaltim, Abdullah Karim mengatakan perlunya berbagai pelatihan teknis bersertifikasi di berbagai sektor guna peningkatan skill keterampilan melalui Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di Kaltim.
“Ini perlu pelatihan dan sertifikasi. Sertifikasi ini yang sangat penting syarat wajib bekerja di IKN,” pungkasnya.
Ditempat yang sama, Perwakilan Balai Latihan Kerja (BLK) Balikpapan, Awaludin juga mengingatkan agar didirikan lembaga sertifikasi profesi (LSP) hal itu bertujuan meningkatkan skill masyarakat.
Kemudian, membentuk forum komunikasi lembaga pelatihan industri (FKLPID), mengusulkan pelatihan untuk 1000 orang di tahun 2023, melakukan kerjasama pelatihan dengan Pemkab maupun Pemkot di Kaltim.
“Perlu juga melakukan kerjasama dengan perusahaan yag ada di Kaltim terkait pelatihan dan pemagangan,” ucapnya.