infosatu.co
SamarindaTOKOH

Disabilitas Punya Kesempatan Untuk Sukses dan Berkreasi

Ketua Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kaltim Anni Juwairiyah (jibab hijau) bersama Ketua Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Yulia. (foto: Lydia)

Samarinda, infosatu.co – Ketua Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kaltim Anni Juwairiyah mengatakan bahwa Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Kaltim yang baru saja terbentuk merupakan salah satu visi misi Gubernur Kaltim Isran Noor.

Hal ini Anni disampaikan saat ditemui infosatu.co usai pelantikan pengurus inti FPDK Kaltim di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada, Rabu (8/9/2021).

“Gubernur memprioritaskan pembangunan SDM terhadap pemuda dan penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Dengan dilantiknya FPDK Kaltim, Anni mengatakan bahwa gubernur benar-benar membuka peluang serta kesempatan besar agar organisasi ini dapat berkembang dan mandiri.

“Semoga penyandang disabilitas bisa terpenuhi hak-haknya karena salah satu haknya yaitu berorganisasi,” jelasnya.

Selain itu, Anni juga berharap agar forum ini dapat membuka mata masyarakat bahwa disabilitas itu juga bisa melakukan hal-hal yang dilakukan kebanyakan orang.

“Selama ini pandangan masyarakat bahkan orang tua menegasikan (menolak) penyandang disabilitas. Ah, paling anakku bisa apa, bisa jadi office boy atau tukang cuci motor sudah cukup. Padahal pintu masa depannya terbuka luas, masa depan dan kesuksesan disabilitas juga sama seperti yang lain. Semoga pandangan mereka berubah pada kami, penyandang disabilitas,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Forum Pemuda Disabilitas Kreatif (FPDK) Yulia mengatakan bahwa anggota yang tergabung dalam forum ini sebanyak 106 orang.

“Sebenarnya masih banyak yang belum terdata, makanya nanti kita terus mengupgrade. Kan disabilitas ini bukan hanya dari lahir, ada juga disabilitas karena kecelakaan jadi kemungkinan akan bertambah,” katanya.

Pada saat mendata disabilitas di Kaltim, Yulia mengaku jika dirinya sering kali mengalami kesulitan dari orang tua yang menolak untuk didata.

“Jadi perjuangan kami tidak hanya memberikan mereka kegiatan, tapi mendata pun butuh perjuangan. Apalagi pandemi ini bikin kita susah mendata, padahal penyandang disabilitas berhak didata dan mendapat kehidupan yang lebih baik,” terangnya.

Oleh sebab itu, Yulia berharap agar para orang tua dapat mengubah mindset mereka terhadap anak-anak penyandang disabilitas.

“Banyak mindset orang tua yang berpandangan bahwa anakku tidak bisa apa-apa. Padahal mereka punya kesempatan untuk berkreasi. Maka dari itu, orang tua yang memiliki anak istimewa diharapkan tidak menyembunyikan dan menutupinya,” paparnya.

Yulia sangat berharap agar para orang tua tidak malu ketika memiliki anak disabilitas, sebab ini bukanlah aib. Justru ada kesempatan yang besar ketika seorang disabilitas mengikuti sebuah forum.

“Jangan takut memperlihatkan anaknya ke dunia luar. Dan, bagi teman-teman penyandang disabilitas tidak perlu takut dan minder. Ayo kita gila-gilaan bareng. Gila berkreasi. Gila melakukan hal positif di forum ini,” tegasnya. (editor: irfan)

Related posts

Keraton Kainmas Siapkan 5 Hewan Kurban Ke Masyarakat Buton di Perbatasan

Emmy Haryanti

Firli Bahuri Kenang Tan Joe Hok, Sang Patriot di Lapangan Bulutangkis

Adi Rizki Ramadhan

KSE Unmul dan IYD Kaltim Berkolaborasi Dorong Literasi Keuangan Anak Muda

Rosiana

Leave a Comment

You cannot copy content of this page