Bontang, infosatu.co – Pembukaan rute baru Bontang-Mamuju terus disuarakan Ketua Komisi lll DPRD Bontang, Amir Tosina. Hal itu disampaikan saat mengunjungi Kapal KM Binaiya di Pelabuhan Loktuan, Senin (25/7/2022), malam.
Ia terus mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang melalui dinas terkait untuk segera menindaklanjuti rute baru itu. Sebab sangat dinantikan oleh masyarakat Kota Taman.
“Soal tambahan kapal baru akan kami suarakan kembali agar segera beroperasi. Karena kita lihat antusias masyarakat luar biasa sekali,” ungkap Atos sapaan akrabnya itu.
Politikus Gerinda itu juga membeberkan akan memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang, Operator Pelabuhan Loktuan dan Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan.
Sebab kata Atos, Presiden PIK Operasional, Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Pusat dan Direktorat (Dirjen) Lalu Lintas dan Angkutan Laut (Dirlala) akan mengunjungi Kota Taman. Keinginan itu tidak lain bertujan untuk peninjauan kelayakan fasilitas Pelabuhan Loktuan untuk rute baru Bontang-Mamuju.
“Ini kabar baik bagi kita semua. Semoga setelah peninjauan ini, rute baru bisa cepat beroperasi sesuai keinginan masyarakat Mamuju,” terangnya.
Sementara itu, Koordinator PT Pelni Samarinda Bontang, Syarif Hidayat memperkirakan terkait kunjungan itu akan dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2022 mendatang.
Ia mengatakan, dalam kunjungan tersebut, nantinya beberapa point yang akan di tinjau oleh Pelni Pusat dan Dirjen Lalu lintas yakni, kelayakan terminal penumpang, kamar mandi, keamanan dan masalah dermaga apakah memadai atau tidak.
“Jadi semuanya di cek fasilitas Pelabuhan Loktuan. Kalau semua layak dapat persetujuan dari Pelni baru kita buka rute baru sesuai permintaan masyarakat selama ini,” jelasnya
Ujang apaan akrabnya menambahkan, rencana kapal yang akan berlayar di rute baru Bontang-Mamuju yakni kapal jenis Jetliner.
“Harapannya dengan adanya rute baru ini dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik, sehingga tidak ada kendala lagi seperti kehabisan tiket karena kapasitas kapal yang terbatas,” pungkasnya