Samarinda, infosatu.co — Pelaksanaan program Sekolah Rakyat di Kalimantan Timur (Kaltim) resmi berjalan, namun animo masyarakat terhadap program ini masih tergolong rendah.
Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim mencatat, dari target 75 murid, baru tiga anak yang mendaftar hingga 11 Juli 2025.
Kepala Dinsos Kaltim Andi Muhammad Ishak, tidak menampik rendahnya minat ini menjadi tantangan tersendiri.
Menurutnya, berbagai alasan muncul dari orang tua maupun calon murid.
“Ada orang tua yang tidak bersedia anaknya diasramakan. Pun ada calon siswa yang juga tidak tersedia diasramakan,” katanya.
“Selain itu, ada juga anaknya yang lebih memilih bekerja membantu orang tuanya dibandingkan sekolah,” ungkapnya beberapa waktu lalu.
Menanggapi hal itu, Ishak mengimbau agar masyarakat tidak khawatir.
Ia menegaskan bahwa sekolah dan asrama yang disiapkan pemerintah dirancang sebagai lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak.
“Karena pemerintah memiliki kurikulum yang lengkap dan berkualitas di sekolah maupun ketika di asrama,” ucapnya.
Sekolah Rakyat sendiri dirancang dengan tiga program utama.
Pertama, Program Persiapan yang mencakup kesiapan fisik, mental, dan akademik.
Kedua, Program Akademik yang mengacu pada standar kurikulum nasional, mulai dari intrakurikuler, kokurikuler, hingga ekstrakurikuler.
Ketiga, Program Asrama yang fokus membangun karakter, spiritualitas, cinta tanah air, serta penguatan bahasa para siswa.
“Khusus program asrama, siswa akan diberikan penguatan karakter, spiritualitas, cinta tanah air dan penguatan bahasa,” jelasnya.
Ishak mengajak seluruh lapisan masyarakat, khususnya keluarga tidak mampu, agar tidak melewatkan kesempatan emas ini.
Ia berharap, melalui pendidikan, anak-anak bisa keluar dari belenggu kemiskinan yang selama ini menjerat keluarga mereka.
“Kami berharap mereka (orang tua) mau melepaskan anaknya di sekolah asrama. Jangan khawatir, anaknya akan menjadi anak yang mempunyai jiwa kepemimpinan, yang kuat dan lebih memiliki masa depan cerah,” katanya.
“Dia bisa menjadi agen perubahan di keluarganya,” tegasnya.
Lewat Sekolah Rakyat, Dinsos Kaltim ingin membuka jalan bagi anak-anak kurang mampu untuk mendapat pendidikan layak, sekaligus mencetak generasi baru yang mampu mengubah nasib keluarga dan lingkungannya. (Adv/diskominfokaltim)
Editor: Nur Alim