Samarinda, infosatu.co – Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur (Dinsos Kaltim) terus menguatkan dukungan terhadap dua program prioritas Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud, yaitu Gratispol dan Jospol.
Penguatan tersebut dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi berbasis kemandirian keluarga miskin dan kelompok rentan, salah satunya lewat Program Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menyampaikan bahwa UEP menjadi pilar penting dalam Jospol karena dirancang untuk mendorong warga kurang mampu membangun usaha sendiri, hingga memiliki pendapatan yang stabil dan berkelanjutan.
“Tujuan kami adalah memastikan usaha yang dirintis masyarakat dapat berkembang menjadi sumber pendapatan tetap. Dengan demikian, mereka bisa keluar dari kondisi kemiskinan dan tidak lagi bergantung pada bantuan,” ujar Andi, Senin, 24 November 2025.
Pada tahun 2025, Dinsos menargetkan 1.500 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), yang didistribusikan merata di 10 kabupaten/kota sekitar 150 KPM tiap daerah.
Kutai Barat, Bontang, dan Penajam Paser Utara telah menerima penyaluran tahap awal, sementara Kutai Kartanegara dijadwalkan menyusul pada pekan ini.
“Daerah lainnya akan mendapatkan giliran sesuai jadwal yang telah kami susun,” tambahnya.
Selain memperkuat Jospol melalui pemberdayaan ekonomi, Dinsos Kaltim juga mengambil peran strategis dalam mendukung Gratispol, terutama dalam pendataan dan verifikasi sosial kelompok miskin dan rentan.
Data yang akurat diperlukan agar berbagai program afirmatif dapat berjalan tepat sasaran, mulai dari pendidikan hingga jaminan sosial.
“Gratispol bersifat universal dan dapat diakses seluruh masyarakat Kaltim. Namun kami memastikan data warga miskin diperbarui secara berkala sehingga siap digunakan untuk berbagai program afirmatif, termasuk bantuan premi BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan,” jelas Andi.
Melalui integrasi antara UEP, pembaruan data sosial yang komprehensif, dan kerja sama lintas sektor, Dinsos Kaltim menegaskan komitmennya mendukung visi Gubernur Rudy Mas’ud untuk mewujudkan Kaltim yang inklusif, berkeadilan, dan sejahtera.
Program ini tidak hanya ditujukan menurunkan angka kemiskinan, tetapi juga mencetak masyarakat mandiri yang mampu berperan dalam pembangunan ekonomi daerah di tengah transformasi Kalimantan Timur (Kaltim). (Adv Diskominfo Kaltim)
Editor: Nur Alim
