Samarinda, infosatu.co – Dalam era digital yang semakin berkembang, strategi branding menjadi elemen krusial bagi instansi pemerintah seperti Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Melalui Diklat Podcast yang diselenggarakan bersama Infosatu.co, Bapenda PPU mempelajari pentingnya branding sebagai alat utama dalam menyebarkan informasi publik secara efektif di media sosial.
Branding yang kuat bukan hanya soal logo, tapi bagaimana identitas Bapenda dapat diingat oleh masyarakat.
Branding di media sosial bukan sekadar mempercantik tampilan, namun bagaimana instansi dapat menciptakan citra yang konsisten dan mudah dikenali.
Adi Rizki Ramadhan, narasumber Diklat Podcast tersebut menjelaskan bahwa Bapenda PPU harus menggunakan logo, warna dan gaya komunikasi yang sesuai untuk memperkuat identitasnya di media sosial.
“Logo yang baik dan serasi dengan warna serta font yang tepat akan meningkatkan daya ingat masyarakat terhadap Bapenda,” ungkap Adi yang juga merupakan wartawan Infosatu.co saat memberikan materi pertama di Diklat Podcast di Working Space Scaffe Samarinda, Jumat (20/9/2024).
Logo dan desain grafis menjadi elemen visual utama yang dapat membedakan Bapenda PPU dari instansi lainnya. Penggunaan warna yang serasi dan konten visual yang relevan dengan layanan publik, khususnya pajak, akan memperkuat hubungan antara Bapenda dan masyarakat.
Selain visual, konten yang disajikan juga memainkan peran penting dalam branding. Adi menekankan bahwa Bapenda perlu menyajikan konten yang berisi informasi bermanfaat secara rutin.
Misalnya, dengan membuat klip video berdurasi 30 detik atau shorts yang informatif untuk platform seperti TikTok, Instagram dan Facebook. Video ini bisa membahas tentang layanan perpajakan atau manfaat pajak bagi masyarakat.
“Konsistensi dalam mengunggah konten yang relevan akan menjaga keberlanjutan interaksi dengan masyarakat,” ujar Adi.
Dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami serta visual yang menarik, Bapenda PPU dapat menciptakan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik perhatian publik.
Adi juga menekankan pentingnya menjalin kolaborasi dengan media dan wartawan sebagai bagian dari strategi branding Bapenda PPU.
Dengan dukungan dari media, rilis berita terkait program dan kebijakan Bapenda akan lebih mudah tersebar luas. Ini akan membantu memperkuat citra positif Bapenda di mata publik.
“Menguatkan branding tidak hanya dilakukan secara internal, tetapi juga membutuhkan dukungan dari pihak eksternal seperti media. Ini penting agar informasi yang disampaikan lebih kredibel dan luas jangkauannya,” tambah Adi.
Sebagai langkah nyata, Adi menyarankan pembentukan tim kreatif di lingkungan Bapenda PPU. Tim ini akan bertanggung jawab mengelola seluruh aktivitas branding di media sosial, termasuk memastikan setiap unggahan sesuai dengan prinsip jurnalistik dan UU ITE.
Dari pembelajaran ini, branding yang kuat akan menjadi fondasi penting bagi Bapenda PPU dalam meningkatkan visibilitas dan kredibilitasnya di hadapan masyarakat luas, khususnya dalam memberikan informasi terkait perpajakan dan layanan publik.
“Tim kreatif adalah kunci untuk menjaga konsistensi dan kualitas konten yang dihasilkan, serta memastikan informasi yang diberikan sesuai dengan hukum dan etika jurnalistik,” pungkas Adi.
