Samarinda, infosatu.co – Dibalik sosok rendah hati dan suka bergurau, Gubernur Kaltim Isran Noor memperlihatkan kepeduliannya pada tenaga pendidik honorer. Hal itu terlihat saat ia secara khusus datang ke Jakarta, Selasa (23/1/2021).

Mantan Bupati Kutim yang terkenal suka bergurau tersebut berjuang untuk pengangkatan guru dan tenaga kependidikan menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Ia menjadi satu-satunya gubernur yang hadir memenuhi undangan Panja Pengangkatan Guru dan Tenaga Kependidikan Honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (PGTKH-ASN) di Ruang Rapat Komisi X DPR RI Gedung Nusantara I Lantai 1 Jalan Jenderal Gatot Subroto.
“Yang paling benar, ya Pak Gubernur Isran Noor. Beliau langsung hadir dalam rapat dengar pendapat (RDP) ini. Apalagi ini soal nasib para guru honorer,” ucap pimpinan rapat PGTKH-ASN Abdul Fikri Faqih memuji Gubernur Kaltim.
Saat itu, ia tiba di lokasi rapat 20 menit sebelum jadwal rapat pukul 09.00 Wib dan RDP dibuka sekitar pukul 09.15 Wib. Kehadirannya ini menunjukkan bahwa dirinya benar-benar memperhatikan tenaga pendidik di Kaltim.
Sebab, gubernur lain yang juga diundang dalam rapat tersebut namun tidak hadir adalah Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Jawa Timur (Jatim) dan Banten. Mereka hanya diwakili para kepala dinas masing-masing. Berbeda dengan Gubernur Kaltim, ia hadir tanpa perwakilan.
“Saya hadir langsung karena ini perjuangan untuk perbaikan nasib para guru honorer,” kata Isran membuka aspirasinya.
Dalam RDP ini ada tiga pembahasan antara lain soal basis data GTK honorer, sebaran wilayah penugasan dan jumlah murid. Lalu, permasalahan GTK honorer serta terakhir terkait pandangan, masukan dan proses pengangkatan GTK honorer menjadi ASN.
Saat rapat tersebut, Isran didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kaltim Anwar Sanusi serta Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kaltim Diddy Rusdiansyah. (editor: irfan)