Penulis: Alawi – Editor: Irfan
Jombang, infosatu.co – Kerajinan bambu bisa menjadi salah satu peluang usaha yang menarik. Bentuk bambu yang unik menjadikan bambu dapat diubah menjadi berbagai benda yang usefull (bermanfaat) dan bernilai artistik. Bambu mudah didapatkan, selain itu harga bambu tergolong murah sehingga tidak memerlukan modal yang besar untuk membuka usaha kerajinan bambu.
Berdasarkan beberapa hal tersebut tentu menjadikan kerajinan bambu menjadi usaha memiliki berbagai keuntungan. Seperti yang dilakukan salah satu pengrajin bambu yaitu Santi (34 tahun), wanita Dusun Patok, Desa Ketoarjo, Kecamatan Ngoro ini berhasil mengubah nilai bambu menjadi lebih bermanfaat.
Ditemui pada Selasa (14/07/2020) di rumahnya, Santi memaparkan usaha yang dirintisnya di tengah pandemi Covid-19 ini justru permintaan pasar semakin meningkat.
“Alhamdulillah permintaan kepada kami meningkat hingga 70 persen mulai dari restoran, instansi pemerintah, hingga panitia hewan kurban,” kata Santi.
Usaha kerajinan bambu yang dirintisnya berhasil dilirik pasar nasional.
“Rupanya masyarakat sudah mau menggunakan produk lokal dan karya rakyat kecil,” bebernya.
Sebanyak 2.000 besek bambu atau tumbu ludes terjual dalam seminggu. Dengan bermodal bambu seadanya dan keahlian yang ditekuninya sejak sekolah dasar (SD), kini Santi dapat mempekerjakan 8 orang karyawan.
Kebanyakan mereka adalah tetangga Santi sendiri. Untuk besek, harga yang ditawarkan cukup murah mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 3.500 per biji.
Dalam sehari Santi dapat memproduksi besek sebanyak 200 buah. Berbeda dengan UKM yang lain yang mengalami penurunan penjualan, kerajinan bambu besek justru banjir permintaan.