Penulis: Lilik – Editor: Irfan
Balikpapan, infosatu.co – KPU Balikpapan gelar Rapat Pleno Rekapitulasi Daftar Pemilih Hasil Pemutakhiran (DPHP) tingkat Kota Balikpapan dan penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) di Hotel Tjokro, Jalan Sudirman, Minggu (13/9/2020).
Rapat diikuti oleh perwakilan anggota PPK, PPS, perwakilan partai politik, serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Ketua KPU Balikpapan Noor Thoha mengatakan pada Minggu (13/9/2020) ini, KPU menetapkan ada 1.500 TPS dan 445.045 DPS. Namun itu belum termasuk Lapas dan Rutan.
“PPS dan Rutan belum bisa direkap karena penghuninya keluar masuk jadi data pemilihnya berubah. Sedangkan TPSnya kalau dibanding dengan Pileg turun.
“Pilegnya 2.055 tapi dibandingkan Pilgub naik menjadi 1.363 dan sekarang menjadi 1.500. Selain itu, yang agak unik itu pemilihnya turun,” paparnya.
Selanjutnya kata Thoha, yang agak unik itu pemilihnya turun. Kalau disaat Pileg itu, jumlah pemilih ada 464.114 jiwa dan sekarang menjadi 445.244 jiwa.
“Jadi jumlah pemilih pada Pilkada Balikpapan turun, selanjutnya kami mencoba melaksanakan perintah PKPU terkait pemutahiran. Dalam hal satu TPS yang pemilihnya banyak tapi partisipasinya turun,” jelasnya.
Kemudian untuk partisipasi itu dari pemilih-pemilih tidak ada. Coba dicek dulu, yang pertama ternyata banyak pemilih yang masuk di situ tapi orangnya tidak ada. Atas konfirmasi RT dan tetangga sebelah orangnya memang sudah tidak ada. Maka dilakukan pencoretan. Nah inilah yang banyak signifikan itu.
“Berarti orang-orang itu pemilih namanya ada di DPS dan DPT, makanya terus dilakukan pencoretan, sehingga menyebabkan pemilih itu jadi tidak memenuhi syarat,” bebernya.
