Samarinda, infosatu.co – Berkat dukungan serta kerja sama antara pemerintah, DPRD dan masyarakat di tahun 2021 ini, kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) terus meningkat meski masih dalam masa pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Gubernur Kaltim Isran Noor saat menghadiri Rapat Paripurnaa II Tahun 2022 di Hotel Mercure, Jalan Mulawarman, Jumat (7/1/2021).
Adapun keberhasilan Kaltim di tahun 2021, yaitu meningkatnya pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional 4 persen, yakni sebesar 4,51 persen.
“Sedangkan menurut produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku perekonomian di Kaltim sebesar Rp179,09 triliun,” bebernya.
Untuk indeks pembangunan masyarakat (IPM) Kaltim 76,88, atau meningkat 0,64 poin dibandingkan capaian tahun 2020 (76,24). IPM Kaltim berada di peringkat ketiga nasional, di bawah DI Yogyakarta dan DKI Jakarta.
Dari sisi pendidikan, Pemerintah Kaltim telah menganggarkan Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) tuntas sebesar Rp160 milliar dan telah disalurkan kepada para penerima BKT tahun 2021.
Selain itu pada tahun 2021, anak-anak berusia 7 tahun memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama 13,81 tahun, atau hampir setara dengan lamanya waktu untuk menamatkan pendidikan hingga setingkat Diploma I/ll.
“Rata-rata lama sekolah penduduk umur 25 tahun ke atas juga meningkat 0,07 tahun, dari 9,77 tahun menjadi 9,84 tahun pada tahun 2021,” ucapnya.
Di bidang kesehatan, bayi yang lahir tahun 2021 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 74,61 tahun, lebih tama 0,28 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya (74,33 tahun).
Hal lain yang juga membanggakan yakni Pemprov Kaltim berhasil mencapai opini wajar tanpa pengecualian (WTP) yang ke-8 berdasarkan laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari BPK-RI atas Laporan Keuangan Pemprov Kaltim TA 2020.
Keberhasilan lain yang cukup menonjol adalah peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), yaitu dengan capaian PAD dari penerimaan pajak kendaraan bermotor melebihi target.
“Pada tahun 2021 semula ditargetkan Rp4,2 triliun, realisasinya adalah Rp4,7 trilun,” katanya.
Di bidang pelayanan publik, Dispenda Kaltim menerima penghargaan dari Pemerintah Pusat. Penghargaan lainnya yang berskala nasional di antaranya berupa penghargaan bidang pengelolaan sumber daya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil.
Penghargaan Manggala Karya Kencana (Keluarga Berencana), Penghargaan Abdi Bhakti Tani, Penghargaan Produktivitas UKM Paramakarya, Penghargaan Persaingan Usaha (KPPU Award), Peningkatan Indeks Demokrasi, Penghargaan Pelayanan Publik dan lain-lain.
Saat ini Kaltim menduduki posisi kedua dengan peranan ekspor terbesar di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim menunjukkan, Jawa Barat sebagai penyumbang peranan ekspor terbesar di Indonesia yakni sebesar 14,82 persen.
Lalu disusul Kaltim dengan sumbangsih 10,21 persen dan Jawa Timur 10,07 persen. Pada tahun 2020 di Provinsi Kaltim hanya ada 7 pelaku ekspor. Tahun 2021 ini ada 35 pelaku ekspor, dengan 10 di antaranya adalah UKM.
Dikatakan pria kelahiran Sangkulirang itu, ekspor Kaltim mengalami peningkatan, secara kumulatif nilai ekspor Provinsi Kaltim periode Januari hingga November 2021 mencapai US$21,45 miliar atau naik 85 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.
“Dari seluruh ekspor periode Januari hingga November 2021, peranan ekspor barang migas mencapai 6,62 persen, sedangkan peranan ekspor barang non migas mencapai 93,38 persen,” pungkasnya. (editor: Dani)