
Samarinda, infosatu.co – Anggota Komisi III DPRD Kaltim Syafruddin menyebutkan bahwa realisasi anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) di Kaltim sangat rendah sekitar 36,40 persen.
Hal itu ia katakan saat ditemui awak media di Gedung D Komplek DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Senin (13/9/2021).
“Realisasi serapan anggaran baru 36,40 persen, memang kinerja OPD-OPD ini buruk,” cetusnya.
Udin sapaan akrab Syafruddin mengaku jika dirinya memiliki data yang menyatakan penyerapan anggaran di Kaltim sangat kecil, baik OPD yang mendapatkan pagu anggaran besar maupun kecil.
“Hanya Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) yang penyerapan anggarannya lumayan signifikan, sebesar 60 persen. Itu karena mereka dapat dana hibah persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON), ini saja yang agak lumayan serapannya,” bebernya.
Untuk memaksimalkan kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim kata Udin, Gubernur Isran Noor harus mengevaluasi totalitas seluruh kepala OPD, terutama Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim Muhammad Sa`duddin.
“Sa’duddin harus diganti karena saya mendapat keluhan dari beberapa kepala OPD, jadi sumber bencana atau masalah ini serta rendahnya serapan anggaran itu ada di Kepala BPKAD Sa’duddin,” ungkapnya.
Menurutnya, serapan anggaran yang ini sangat rendah karena baru terealisasi sekitar 36,40 persen padahal sudah pertengahan September 2021.
“Ini rendah sekali padahal sudah pertengahan September, tiga bulan lagi memasuki penghujung tahun. Maka gubernur harus segera melakukan evaluasi secara totalitas terhadap kepala OPD,” terangnya.
Kalau kepala OPD yang tidak mumpuni tidak diganti ucap Udin, tentu bencana rendahnya serapan ini akan terus terjadi ke depannya.
“Oleh karena itu, kepala OPD itu harus diduduki oleh orang-orang yang profesional, mumpuni, memiliki kecakapan kinerja secara totalitas, bekerja cepat, efektif dan tepat sasaran. Sehingga mengerti secara utuh apa yang tertuang dalam visi misi Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi,” katanya. (editor: irfan)