Kairo, infosatu.co – Menjelajahi Mesir selalu memberikan pengalaman berharga, baik dari segi sejarah maupun spiritual.
Vidi Gatot Setiadi, yang tengah berada di Kairo, berbagi kisahnya dalam menelusuri berbagai situs bersejarah sebelum melanjutkan perjalanan umrah ke Tanah Suci.
Perjalanan udara dari Jakarta ke Kairo ditempuhnya dalam waktu sekitar 13 jam.
Sesampainya di Mesir, Vidi langsung memulai ziarah ke makam cucu Rasulullah, Sayyidina Husain bin Ali, serta makam Imam Syafi’i RA.
“Ini perjalanan pribadi, bukan perjalanan dinas dari kantor. Begitu sampai di Kairo, saya beristirahat sebentar, lalu langsung memulai ziarah ke makam Sayyidina Husain bin Ali. Setelah itu, saya juga mengunjungi makam Imam Syafi’i RA yang menjadi salah satu ulama besar dalam sejarah Islam,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga bertemu dengan Syeikh Imam Besar Masjid Sayyidina Husain bin Ali.
Tak hanya berziarah, Vidi juga menikmati berbagai destinasi wisata bersejarah di Mesir.
Salah satu tempat yang menarik perhatiannya adalah Sungai Nil, yang menawarkan pemandangan indah dan pengalaman menjelajah dengan perahu.
“Di sepanjang Sungai Nil, ada banyak tempat makan dan penginapan yang bisa dikunjungi. Saya sempat menikmati suasana malam di tepian sungai sambil melihat aktivitas masyarakat setempat. Ini pengalaman yang luar biasa,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengunjungi Al-Azhar Park, museum mumi, serta The Egyptian Museum yang menyimpan peninggalan peradaban kuno.
“Banyak tempat menarik yang belum sempat saya kunjungi, seperti Lembah Para Raja di Luxor dan Alexandria. Mesir ini luas dan penuh sejarah, jadi satu kali perjalanan rasanya tidak cukup untuk menjelajah semuanya,” tambahnya.
Setelah menjelajahi Mesir, Vidi berencana melanjutkan perjalanan spiritualnya dengan melaksanakan ibadah umrah Syawal ke Tanah Suci setelah Idulfitri.
“InsyaAllah, setelah Lebaran saya akan berangkat umrah. Ini menjadi perjalanan spiritual yang saya nantikan, karena setelah menjelajahi jejak peradaban Islam di Mesir, saya ingin menutupnya dengan beribadah langsung di Makkah dan Madinah,” katanya.
Bagi Vidi, perjalanan ini bukan sekadar wisata, melainkan juga refleksi spiritual dan kesempatan untuk menyaksikan langsung jejak peradaban Islam yang masih terjaga.
Mesir, menurutnya, bukan hanya tempat yang kaya sejarah, tetapi juga memiliki nilai religi yang mendalam.