Samarinda, infosatu.co – Anggota DPRD Kota Samarinda Damayanti menyatakan dukungan penuh terhadap upaya pemerintah kota dalam penanganan kemiskinan ekstrem yang didasarkan pada data yang akurat.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang tepat dan efektif serta mengenai sasaran yang tepat.
Damayanti menjelaskan bahwa hasil verifikasi dan validasi terhadap data jumlah kemiskinan ekstrem tersebut akan menjadi acuan bagi Pemkot Samarinda dalam menentukan agenda dan program penanggulangan kemiskinan ekstrem yang berbasis data.
“Data tersebut mengindikasikan adanya 6.973 jiwa masyarakat yang hidup dalam kondisi kemiskinan ekstrem. Oleh karena itu, program penanggulangan kemiskinan ekstrem harus berfokus pada data ini,” ungkap Damayanti di Sekretariat DPRD Kota Samarinda, Kamis (15/6/2023).
Dia juga menyatakan bahwa, selain melalui program-program khusus sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2022 tentang Percepatan Penghapusan Miskin Ekstrem, pemkot juga dapat mengintegrasikan agenda dan kebijakan yang telah ada dengan data spesifik tentang 6.973 jiwa tersebut.
Data ini dapat meningkatkan ketepatan dalam menentukan sasaran intervensi Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) dalam menangani kemiskinan di Kota Tepian. Selain itu, data P3KE juga dapat disesuaikan dengan program-program pembangunan dan pemberdayaan yang dilakukan oleh berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) di berbagai sektor.
Dalam hal ini, program-program yang dilakukan meliputi pelatihan dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM), serta peningkatan pelayanan dsar di bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
Damayanti menekankan pentingnya kerja sama dan kolaborasi dari semua pihak dalam upaya bersama untuk mengatasi kemiskinan ekstrem berbasis data ini.
Dengan gotong royong yang kuat, ia percaya bahwa target pemerintah untuk mencapai angka nol persen kemiskinan ekstrem di Indonesia pada Desember 2024 bukanlah hal yang tidak mungkin, dan Samarinda pun dapat mencapainya.
Perjuangan melawan kemiskinan ekstrem ini akan melibatkan sinergi antara Pemkot Samarinda, DPRD, serta berbagai pihak terkait, termasuk lembaga dan masyarakat. Dengan menggunakan data yang valid dan akurat, program-program yang diluncurkan akan menjadi lebih efektif dan terarah.
“Dengan kerja sama semua pihak, saling gotong royong menanggulangi kemiskinan ekstrem berbasis data tadi. Maka target pemerintah untuk Indonesia di Desember 2024 harus zero alias 0% miskin ekstrem, bukan hal yang mustahil Samarinda bisa mencapainya,” tegas Damayanti.
