Samarinda, infosatu.co – Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dalam rangka penanganan, pengendalian upaya kebakaran lahan perkebunan, di Hotel Harris Samarinda, pada Selasa (14/6/2022).
BMKG memperkirakan kemarau terjadi pada April hingga Juni 2022, untuk itu Dinas Perkebunan Pemprov Kaltim gencar melakukan Bimtek guna memberikan sosialisasi dan bekal sebagai cara penanganan jika terjadi kebakaran lahan ketika kemarau.
Menurut Kepala Bidang Perkebunan Berkelanjutan, Disbun Kaltim, Asmirilda Kukar dan Kutim merupakan daerah rawan terjadinya kebakaran dikarenakan daerah tersebut merupakan lahan gambut.
“Daerah yang rawan kebakaran yaitu Telen, Muara Calong, tapi bukan berarti daerah lain baik-baik saja, sehingga tetap harus siaga, makanya tujuan dari pertemuan ini untuk membangun kesiap siagaan,” katanya.
Masyarakat bisa membuka lahan dengan berkolaborasi bersama perusahaan terdekat dari daerahnya, sehingga membuka lahan tidak perlu menggunakan cara membakar. Hal tersebut dapat menyebabkan kerugian besar tidak hanya dari lingkungan maupun lahan saja flora dan fauna juga terkena imbasnya.
“Antisipasinya melalui masyarakat, sosialisasi jangan memanfaatkan situasi untuk membuka lahan, kalo pun mau membuka lahan maka perlu berkolaborasilah dengan desanya,” tuturnya Asmirilda
Perangkat desa juga berperan penting dalam pencegahan kebakaran lahan, agar dapat meminimalisir kebakaran lahan di desa, perlu dibentuk kelompok tani peduli api (KTPA) yang dibangun atas kesadaran masyarakat itu sendiri, dan diketuai oleh kepala desanya, agar dapat memantau dan memberikan sosialosasi tentang bahayanya membakar lahan.
“Harapan kami persoalan kebakaran kebun atau lahan ini bukan persoalan pemerintah, melainkan ini persoalaan kita bersama baik itu dari pemerintah, masyarakat, maupun swasta jadi lebih baik kita bergandengan tangan untuk melakukan pencegahan,” tutupnya.