Bontang, infosatu.co – Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) yang diperingati pada tanggal 9 Desember, dimanfaatkan oleh BPJS Ketenagakerjaan untuk mengajak seluruh peserta dan stakeholder menumbuhkan budaya anti korupsi.
Komitmen tersebut dilakukan melalui beragam kegiatan kampanye yang diselenggarakan secara serentak di seluruh kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan seluruh Indonesia dengan mengambil tema “Satu Padu Bangun Budaya Antikorupsi”.
Pada kampanye anti korupsi tersebut, Direksi dan Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan turut memberikan dukungannya dengan terlibat aktif dalam rangkaian kegiatan yang digelar di kantor pusat, Jakarta.
Sementara itu Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Anggoro Eko Cahyo turun langsung mengikuti perayaan Hakordia 2021 di kantor cabang Samarinda.
Selain peserta yang datang di kantor cabang, BPJS Ketenagakerjaan mengajak para peserta untuk meramaikan perayaan Hakordia 2021 dengan cara mengunggah foto disertai dengan quote tentang reaksi antikorupsi di media sosial masing-masing.
Foto yang diunggah wajib mention akun BPJS Ketenagakerjaan dan mencantumkan hashtag #HAKORDIA2021BPJAMSOSTEK #4FIGHTS #WBSNEWBPJAMSOSTEK.
Foto dan quote terbaik akan mendapatkan hadiah dari BPJS Ketenagakerjaan.
“Melalui kegiatan ini kami ingin menciptakan lingkungan BPJS Ketenagakerjaan yang bersih dari korupsi, kolusi, dan nepotisme,” ungkapnya.
Hal tersebut sangat penting dilakukan sebagai salah satu institusi yang memberikan pelayanan publik kepada masyarakat.
“Untuk mewujudkan cita-cita itu dibutuhkan sinergi yang baik dari berbagai pihak, sehingga kami juga melibatkan seluruh peserta dan stakeholder BPJS Ketenagakerjaan,” terangnya.
Saat ini, BPJS Ketenagakerjaan memiliki kanal pelaporan berupa Whistle Blowing System (WBS) yang dapat digunakan oleh peserta maupun masyarakat untuk melaporkan suatu perbuatan berindikasi pelanggaran di lingkungan BPJS Ketenagakerjaan.
Pelapor dapat mengakses aplikasi tersebut melalui wbs.bpjsketenagakerjaan.go.id dengan melakukan registrasi terlebih dahulu.
Nantinya, bagi pelapor yang tidak ingin diketahui identitasnya, BPJS Ketenagakerjaan juga menyediakan fitur pelaporan tanpa harus melakukan registrasi atau secara anonim.
Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat melaporkan segala bentuk penyimpangan seperti pelanggaran, kecurangan, suap, konflik kepentingan, KKN, gratifikasi maupun asusila.
BPJS Ketenagakerjaan akan menjamin kerahasiaan seluruh identitas masyarakat yang membuat pelaporan melalui WBS.
“Semoga peringatan Hakordia ini dapat menjadi pemicu bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk selalu memberikan pelayanan terbaik kepada peserta yang bebas dari segala bentuk penyimpangan,” ujarnya.
Anggoro pun mendorong seluruh peserta untuk turut mengawasi kinerja BPJS Ketenagakerjaan. Ia berkomitmen untuk menindaklanjuti segala pelaporan yang telah diberikan.
“Jangan ragu untuk melaporkan jika menemukan adanya penyimpangan. Kami berkomitmen menindaklanjuti segala pelaporan yang telah diberikan demi mewujudkan jaminan sosial ketenagakerjaan terpercaya, berkelanjutan dan menyejahterakan pekerja Indonesia,” tegas Anggoro.
Di lain tempat sesuai intruksi pusat, BPJS Ketenagakerjaan Kota Bontang juga turut memeriahkan Hakordia 2021 dengan mengajak seluruh peserta yang datang ke kantor cabang untuk mengupload foto untuk memberikan dukungan kepada pemberantasan korupsi.
“Mereka bisa berfoto dari booth yang telah disediakan lalu menguploadnya di media sosial (medsos) masing-masing,” jelas Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bontang Ramdani.
Peserta yang ikut berpartisipasi diwajibkan memberikan dukungan terhadap pemberantasan korupsi melalui sticky notes online yang disediakan.
Dalam kesempatan itu, Ramdani turut langsung menyapa peserta pada pagi hari dan mengajak mereka untuk memberikan dukungan kepada pemberantasan korupsi di Indonesia.
“Bapak, ibu semua, ayo tunjukkan dukungan kita kepada pemberantasan korupsi di Indonesia. Bagi bapak dan ibu yang telah menyatakan dukungannya terhadap pemberantasan korupsi nanti akan mendapatkan suvenir dari kami,” terangnya. (editor: irfan)
