infosatu.co
DPRD KALTIM

Berulang Kali Samarinda Utara Terendam Banjir, Sapto Setyo Desak Perbaikan Drainase

Teks: Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono.

Samarinda, infosatu.co – Wilayah Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) semakin sering terendam banjir seiring dengan tingginya intensitas hujan dalam beberapa bulan terakhir.

Genangan air dengan ketinggian sekitar 80-100 sentimeter atau hingga dada orang dewasa sering menghambat aktivitas warga. Keselamatan mereka pun terancam.

Berlarutnya permasalahan ini menuai kritik dari kalangan legislator. Mereka menilai, penyebab utama banjir di wilayah Samarinda Utara, terutama di Jalan Padat Karya, Kelurahan Sempaja Timur karena tidak optimalnya drainase.

Anggota DPRD Kaltim Sapto Setyo Pramono menyoroti pentingnya solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah tersebut.

Setelah melakukan reses bersama warga dan pejabat setempat di Samarinda, Sapto mendesak adanya anggaran khusus untuk perbaikan drainase.

Ia menegaskan, drainase yang terhubung ke Sungai Karang Mumus perlu segera dibenahi agar dapat mengalirkan air dengan lancar, terutama saat curah hujan tinggi.

“Saya sudah koordinasikan dengan Dinas PUPR Samarinda untuk memastikan apakah anggaran perbaikan drainase di Jalan Padat Karya sudah dimasukkan dalam perencanaan. Mengingat situasi yang mendesak, kita perlu memastikan anggaran itu,” ujar Sapto, Selasa (5/11/2024).

Dampak banjir di Samarinda Utara ini cukup memprihatinkan. Pada bulan Oktober lalu tercatat sekitar 800 jiwa dari 125 kepala keluarga terdampak banjir setinggi 160 sentimeter.

Melihat hal tersebut, Sapto akan mengusulkan alokasi bantuan keuangan (bankeu) dari Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mempercepat perbaikan infrastruktur. Meskipun anggaran 2025 sudah ditetapkan, ia berkomitmen agar proyek ini menjadi prioritas pada anggaran 2026.

Selain itu, Sapto menekankan bahwa keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan lokal sangat penting untuk memastikan proyek perbaikan drainase berjalan sesuai rencana.

Waduk Benanga, sebagai penyangga utama pengendalian air di Samarinda, kini berada dalam status waspada akibat meningkatnya debit air. Kondisi ini, menurut Sapto, menuntut koordinasi yang lebih solid antara Pemerintah Kota Samarinda dan dinas terkait.

“Kita butuh tindakan nyata dan cepat untuk mengatasi ini. Banjir bukan hanya soal genangan, tapi juga dampak ekonomi yang dirasakan warga. Banyak pedagang kecil kehilangan pendapatan, sementara barang-barang rumah tangga rusak terendam air. Pemerintah perlu memprioritaskan infrastruktur yang lebih tahan banjir,” terangnya.

Ia berharap agar program pembangunan ke depan juga mencakup solusi jangka panjang seperti pembuatan sumur resapan dan kanal pembuangan yang efektif.

Dengan dukungan pemerintah provinsi, Sapto optimis warga Samarinda Utara dapat menghadapi musim penghujan mendatang dengan lebih aman.

Related posts

Agusriansyah: Jangan Ada Lagi Warga Perbatasan Sulit Sekolah dan Berobat

Emmy Haryanti

Syarifatul Sya’diah: Kunjungan Gubernur ke Berau Dorong Perhatian Nyata untuk Pesisir

Adi Rizki Ramadhan

Kepastian Tapal Batas, Syarifatul: Dasar Pembangunan Tak Boleh Kabur dalam RPJMD

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page