Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Untuk menghindari tanaman dari hama penyakit dan menghasilkan produk pertanian secara berkualitas, Dinas Ketahanan Pangan Perikanan dan Pertanian (DKPPP) Bontang memberikan pelatihan praktik pembuatan pestisida nabati kepada para petani di Gang Atletik 24, Kamis (5/3/2020).
DKPPP Bontang langsung mengundang pakar yang berkompeten di bidangnya yaitu narasumber dari UPTD Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Kaltim Heru Gendroyono.
Dalam pelatihan itu, Heru memaparkan jika cara melindungi hama penyakit itu bukan hanya membuat tanaman aman saja, namun juga produknya harus terbaik.
“Seringkali para petani menggunakan pestisida kimia untuk mengendalikan hama. Sebenarnya, efek pestisida tidak hanya berpengaruh pada hama, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan manusia,” paparnya.
Ditambahkan Heru, mereka tidak sadar bahwa kerugiannya banyak, tanaman jadi banyak tercampur bahan kimia yang menimbulkan racun. Kemudian, terjadinya pencemaran lingkungan. Lalu, banyak makhluk hidup yang tidak bersalah mati, padahal mereka itulah temannya petani.
“UPTD PTPH ini bukan hanya sekedar melindungi tanaman dari kerugian akibat hama penyakit. Namun, supaya produk pertaniannya menjadi lebih terjamin,” jelasnya.
Selanjutnya Heru juga membeberkan bahwa salah satu kendala produk yang akan diekspor ke luar negeri itu adalah produk yang mempunyai banyak bahan beracun, otomatis produk tersebut akan ditolak.
“Oleh karena itu, kami melatih para petani untuk mengendalikan hama penyakit dengan jurus yang namanya pengendalian hama terpadu yang ramah lingkungan. Kita ajarkan membuat perangkap untuk serangga yang tidak merugikan hasil perkebunan petani,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Pertanian DKPPP Bontang Ali Akbar mengharapkan turut mendukung agar kedepannya para petani lebih cenderung memilih pestisida nabati yang ramah lingkungan.
“Saya harap, mereka bisa membuat pestisida alami yang tidak mengandung bahan kimia. Intinya, kita pakai bahan-bahan alami yang difermentasi saja. Semoga bisa mengubah para petani yang terbiasa menggunakan bahan kimia,” tutupnya pada infosatu.co.