infosatu.co
DPRD KALTIM

Bentengi Diri Dengan Pemahaman Wawasan Kebangsaan Sebagai Pedoman Berbangsa

Samarinda, infosatu.co – Salah satu fungsi kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan terkait dengan Pancasila, Undang-Undang (UU) 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika dalam rangka untuk mengingatkan kembali kepada masyarakat akan pentingnya pemahaman wawasan kebangsaan.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi ll DPRD Kaltim, Nidia Listiyono saat menggelar sosialisasi wawasan kebangsaan kepada masyarakat di Kecamatan  Samarinda Ulu, Jumat (9/12/2022).

Dalam kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan itu Nidya sapaan akrabnya menghadirkan Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kaltim, Fatimah Waty, dan Pasiter Kodim 0901/Samarinda, Janti Benyamin.

Nidya mengatakan pentingnya sosialisasi wawasan kebangsaan lantaran sebagai benteng dan pedoman serta ideologi negara Indonesia. Terlebih berbagai macam kejadian seperti terorisme yang dinilai mencederai bangsa Indonesia.

Sehingga sangat penting untuk digalakkan kembali nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang (UU) 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika untuk ketahanan nasional dari masyarakat Indonesia khususnya yang berada di wilayah Kaltim.

“Tentu ini menjadi dasar bagi masyarakat kita bahwa cinta dan perjuangan bangsa Indonesia ini sudah berbeda tidak seperti dulu mengangkat senjata. Akan tetapi kita pahami dulu untuk saling menghormati, menghargai, kemudian menjaga kesatuan dan persatuan,” ungkapnya.

Kata Politikus Golkar itu, adanya radikalisme dan terorisme serta pemikiran yang mengancam ideologi negara menjadi tantangan yang harus dihadapi masyarakat modern untuk saat ini. Untuk itu dalam rangka membela negara harus ditanamkan nilai-nilai wawasan kebangsaan.

“Tujuannya agar membangun hubungan baik sesama warga negara untuk membangun ketahanan nasional,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan dan Karakter Bangsa, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kaltim, Fatimah Waty menilai media sosial merupakan salah satu ancaman nyata keberagaman, lantaran dapat mempengaruhi pola pikir dan munculnya informasi bohong atau hoaks.

Akan tetapi jika masyarakat memahami wawasan kebangsaan kelemahan tersebut dapat mengurangi dampak khususnya kepada anak.

“Sebab mereka menyerang pola pikir kalau karakter anak sudah dipengaruhi maka mereka akan berpola pikir yang tidak sesuai dengan filsafat hidup melalui Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan lainnya,” terangnya.

Di tempat yang sama, Pasiter Kodim 0901/Samarinda, Janti Benyamin mengatakan jika masyarakat memahami Pancasila dengan baik, maka tidak akan menimbulkan perselisihan.

Menurutnya Pancasila terdiri beberapa pemahaman diantaranya Pancasila merupakan kebudayaan bagi Indonesia yang merupakan hakikat Pancasila kebudayaan.

Kedua, filsafat Pancasila adalah sistem nilai yang merupakan kristalisasi nilai luhur budaya bagi Indonesia. Ketiga, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa. Hal itu lantaran sistem nilai yang dipilih kebenarannya kebaikan dan manfaatnya untuk dijadikan petunjuk atau pedoman dalam perilaku.

Kemudian Pancasila sebagai dasar negara atau ideologi, sebab Pancasila nilai yang disajikan dasar hukum dan moral dalam bermasyarakat dan bernegara.

Related posts

Abdulloh Soroti Hambatan Penyaluran Hibah dan Bansos di Era Reses

Adi Rizki Ramadhan

Komisi IV DPRD Kaltim Tinjau RSUD AWS Pascakebakaran, Dorong Evaluasi Menyeluruh Sistem Kelistrikan

Emmy Haryanti

BK DPRD Kaltim Tegaskan Tak Ada Pelanggaran Etik, Polemik RDPU Resmi Ditutup

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page