Sangatta, infosatu.co – Pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Kutai Timur Mahyunadi-H Lulu Kinsu (MaKin) berbelanja ke Pasar Induk Sangatta. Pasangan ini tidak ada rencana kegiatan di Pasar Sangatta namun hanya jalan-jalan dan belanja saja bersama keluarga dan tim.
“Kegiatan pagi ini tak ada rencana kebetulan hanya mau jalan-jalan dan belanja bersama teman-teman sekaligus menyapa para pedagang apalagi tidak boleh kampanye di tempat umum jadi kami gak ada unsur kampanye, sosialisasi maupun mengajak, jadi ini murni kami belanja bersama,” ungkapnya Sabtu (26/9/2020).
Mahyunadi dan tim berbelanja berbagai macam ragam bahan dan kuliner, kedatangannya disambut dengan sukacita oleh pedagang pasar.
Usai berbelanja kebutuhan dapur, Mahyunadi mengaku prihatin dengan penurunan penghasilan yang disampaikan oleh para pedagang pasar kepadanya.
“Penjual dan pedagang yang di sana tadi menyampaikan bahwa karena pandemi sekarang ini, ekonomi sedang dalam kondisi yang sesusah-susahnya,” tuturnya.
Ia menambahkan, hampir setiap pedagang yang lapaknya dikunjungi mengaku mendapat penurunan omzet penghasilan antara 25 hingga 60 persen selama pandemi covid-19.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Mahyunadi-Kinsu terlihat berbelanja bersama di Pasar Induk Sangatta. Menepis dugaan kampanye di tempat umum, paslon nomor urut satu tersebut mengaku murni bertujuan untuk berbelanja bersama istri dan tim. Kesempatan berbelanja di pasar induk secara dadakan tidak disia-siakan oleh kedua paslon untuk menyerap aspirasi pedagang.
“Tidak ada unsur membujuk orang, menyampaikan sosialisasi, dan tidak ada acara membagikan apa-apa. Kita hanya murni berbelanja, hanya karena kebetulan pakai baju seragam, gitu aja. Banyak pedangang yang mengeluh omsetnya menurut 60 persen selama covid-19,” tutur Mahyunadi.
Ditanya pendapat terkait Pasar Induk Sangatta, calon bupati Kutai Timur tersebut mengaku masih menilai minimnya pengunjung yang datang untuk berbelanja.Kedepannya Pasar Induk Sangatta harus berbenah dan lebih baik lagi.
“Pengunjung Pasar Induk Sangatta seharusnya lebih ditingkatkan. Mungkin karena kurang lengkapnya fasilitas dan juga banyaknya pasar tumpah di luar pasar induk sehingga pengunjung enggan ke pasar utama,” terangnya. (Editor : Achmad)