infosatu.co
DLHK Kukar

Bekotok Hampir Penuh, Kelurahan Jahab Disiapkan Sebagai TPA Sampah Terpadu

Teks: Kepala DLHK Kukar, Slamet Hadiraharjo

Kukar, infosatu.co – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) Slamet Hadiraharjo mengatakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok saat ini berada pada kondisi yang perlu mendapat perhatian serius.

Timbunan sampah yang terus meningkat setiap hari membuat daya tampung lokasi tersebut diperkirakan tidak lagi mencukupi sebelum tahun 2029, meskipun secara teknis kapasitasnya masih bisa bertahan hingga waktu tersebut.

Menyikapi persoalan ini, DLHK Kukar tengah menyiapkan langkah strategis dengan merencanakan pemindahan TPA ke wilayah Kelurahan Jahab.

Slamet Hadiraharjo, menuturkan bahwa transisi ini dirancang agar tidak menimbulkan kekosongan layanan pengelolaan sampah di tengah masyarakat.

“Ada lokasi baru di sekitar Kelurahan Jahab sudah kami siapkan untuk menggantikan peran Bekotok,” ujarnya, Jumat 19 September 2025.

Slamet menjelaskan, relokasi TPA bukan semata-mata soal memindahkan lokasi penimbunan.

Pihaknya ingin memanfaatkan momentum tersebut untuk membangun sistem pengelolaan yang lebih modern, dengan mengedepankan pendekatan ramah lingkungan.

Jika selama ini sampah di Bekotok hanya ditampung, maka di Jahab nantinya dirancang fasilitas terpadu yang mampu mengolah sampah terlebih dahulu sebelum masuk ke area penimbunan akhir.

“Konsep yang akan diterapkan mengedepankan prinsip 3R, Reduce, Reuse, Recycle. Jadi, sebelum masuk ke landfill, sampah diproses terlebih dahulu agar jumlah yang benar-benar dibuang lebih sedikit,” jelas Slamet.

Tahapan awal berupa identifikasi lahan dan penyusunan rencana teknis pembangunan telah dimulai.

Pemerintah daerah menargetkan dalam beberapa tahun ke depan fasilitas baru tersebut dapat beroperasi, sehingga peralihan dari Bekotok ke Jahab berjalan mulus tanpa menimbulkan krisis pengelolaan sampah.

Namun, Slamet menekankan bahwa persoalan sampah tidak bisa hanya ditangani pemerintah.

Menurutnya, keberhasilan sistem baru sangat bergantung pada keterlibatan warga, terutama dalam hal memilah sampah rumah tangga serta mengurangi penggunaan produk sekali pakai.

“Kalau hanya mengandalkan TPA tanpa ada perubahan perilaku, kita akan terus kejar-kejaran dengan volume sampah. Edukasi dan kesadaran warga menjadi kunci utama,” tegasnya.

Ia menambahkan, relokasi TPA Jahab diharapkan tidak hanya menjadi solusi atas keterbatasan daya tampung, tetapi juga menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan di Kukar.

Slamet mengingatkan, masalah sampah adalah tanggung jawab bersama.

“Masyarakat diharapkan ikut berperan dengan memilah sampah dari rumah dan mengurangi penggunaan bahan sekali pakai,” ujarnya. (Adv)

Related posts

Rea Kaltim Tanam Komitmen Lingkungan Lewat Inovasi Paving Daur Ulang

Martinus

DLHK Kukar Dukung Langkah APKASINDO Majukan Petani Sawit Lokal

Musriva

DLHK Kukar Catat Nol Kasus Pelanggaran Amdal 2025

Martinus

Leave a Comment

You cannot copy content of this page