Samarinda, infosatu.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya memfasilitasi anak-anak yang ingin bersekolah, namun terkendala dengan kondisi ekonomi.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Samarinda Deni Hakim Anwar menyatakan bahwa hal tersebut merupakan tanggung jawab pemerintah. Maka, sejumlah program telah dijalankan untuk mengatasi permasalahan sosial tersebut.
“Pemkot sudah memiliki banyak program, salah satunya ada orang tua asuh dan beasiswa,” jelas Deni di Kantor DPRD Kota Samarinda, Senin (26/2/2024).
“Kita sudah bekerja sama dengan Dinsos PM untuk mendata anak usia wajib belajar yang kurang mampu dan tidak dapat bersekolah,” pungkasnya.
Sebagai informasi, “Orang tua Asuh” merupakan program yang diluncurkan oleh Pemkot Samarinda dan dikelola oleh Dinsos PM. Tujuannya, menekan angka kemiskinan ekstrem di Kota Samarinda.
Program ini juga menyasar anak-anak dari keluarga miskin yang tidak dapat meneruskan pendidikan formal karena alasan ekonomi. Dalam pelaksanaannya melibatkan sejumlah orang untuk memberikan bantuan pendidikan secara sukarela
“Trial orang tua asuh ada wali kota, wakil wali kota, sekretaris daerah, ketua DPRD, kapolres, Dandim, bagaimana mereka bisa menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang dalam kondisi ekstrem,” katanya.
Deni berharap bahwa jangan ada anak usia produktif dan wajib belajar yang tidak bersekolah karena alasan ekonomi di Kota Samarinda.
“Salah satu indikator keberhasilan Kota Samarinda adalah ketika pendidikan dapat merata dan tidak ada anak yang tidak dapat bersekolah karena alasan ekonomi,” tutupnya.
Selain itu, anak-anak usia sekolah yang tidak melanjutkan studi juga karena ketidakinginannya belajar di sekolah. Maka, pemkot telah berupaya memberikan pemahaman kepada mereka.
“Sebagai contoh ada komunitas anak punk yang tidak mau belajar, padahal usianya wajib belajar,” tutur Deni.
