
Kukar, infosatu.co – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar), Kalimantan Timur telah merancang strategi komprehensif untuk memastikan Program Beasiswa Kukar Idaman memberikan manfaat nyata.
Strategi itu dijalankan pemkab di bawah kepemimpinan Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendy Solihin. Program ini tidak hanya sekadar mendata penerima beasiswa, tetapi juga diarahkan untuk menciptakan dampak positif bagi masyarakat secara luas.
“Kami menyadari bahwa pendidikan gratis adalah program yang sangat baik. Namun, yang lebih penting adalah bagaimana memastikan lulusan program ini memiliki peluang nyata di dunia kerja, bukan hanya tercatat sebagai alumni dalam sistem,” jelas Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Setda Kukar Dendy Irawan Fahrizal, Jumat, 7 Maret 2025.
Dendy menjelaskan pendidikan dasar hingga jenjang 12 tahun telah digratiskan. Peserta didik hanya perlu menanggung biaya buku pendamping dan seragam tambahan yang belum disediakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kukar.
Ke depan, pemerintah berencana memberikan Beasiswa Tuntas Pendidikan 12 Tahun pada tahun 2026. “Rencananya, Beasiswa Kukar Idaman akan mencakup biaya tambahan seperti buku dan seragam agar seluruh kebutuhan pendidikan benar-benar terpenuhi,” jelasnya.
Meski begitu, tantangan utama pendidikan di Kukar adalah banyaknya anak usia sekolah yang lebih tertarik bekerja di sektor pertambangan dan perkebunan dibanding melanjutkan pendidikan.
“Banyak yang berpikir lebih baik langsung bekerja daripada sekolah, terutama dengan banyaknya peluang kerja di sektor tambang dan perkebunan,” katanya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Dendy menekankan perlunya pendekatan langsung kepada peserta didik agar mereka tetap mendapatkan pendidikan yang layak.
Pertama, melalui program paket A, B, dan C. Pemerintah tidak hanya memberikan ijazah kepada peserta program, tetapi juga membekali mereka dengan proses pendidikan yang fleksibel dan edukatif.
“Kita tidak lagi memberikan ijazah begitu saja. Peserta tetap harus mengikuti proses pembelajaran agar benar-benar mendapatkan ilmu,” jelasnya.
Kedua, pendidikan harus mampu menjadi solusi dalam memutus rantai kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Oleh karena itu, pemerintah mengembangkan “Program Beasiswa Kerja Sama Tuntas Tematik”, yang telah berjalan selama empat tahun.
Dalam program ini, Pemkab Kukar bekerja sama dengan berbagai universitas, seperti Telkom University, di mana lulusannya langsung bekerja di Dinas Komunikasi dan Informatika.
“Begitu juga dengan kerja sama di bidang psikologi dengan Universitas Yogyakarta, di mana lulusannya menjadi pendamping di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Sementara lulusan dari Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional Yogyakarta saat ini bekerja di Dinas Pertanahan dan Penataan Ruang,” paparnya.
Lebih jauh, di bawah kepemimpinan Bupati Edi Damansyah dan Wakil Bupati Rendy Solihin, pembangunan di Kukar tidak hanya berfokus pada infrastruktur. Namun, juga pada pengembangan sumber daya manusia.
“Pak Edi dan Pak Rendy tidak hanya berinvestasi pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pengembangan SDM. Dengan strategi ini, kedua sektor tersebut dapat berkembang secara seimbang,” tutupnya. (Adv)