Bontang, infosatu.co – Ketua Komisi II DPRD Bontang Rustam mempertanyakan progres pasar semi modern pasca berpindahnya pedagang dari Pasar Rawa Indah sementara ke Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin).

“Tadi saya ke sana, minta kejelasan mengapa pasar tersebut masih banyak yang kosong. Saya pesan kepada pihak pengelola agar dapat menyampaikan ke Komisi II terkait jumlah pedagang yang menempati petak-petak yang tersedia di Pasar Tamrin,” jelasnya di Lantai 2, Gedung DPRD Bontang, Senin (31/8/2020).
Tentu saja hal ini dilakukan Rustam sesuai tupoksinya di DPRD yakni dalam bidang pengawasan. Politikus Golkar ini mengaku melihat langsung ke lapangan terkait lapak-lapak yang kosong di Pasar Tamrin.
“Saya lihat lantai 2, 3, dan 4 masih banyak yang kosong. Bahkan saya pergi ke lapak baju dan nyaris tidak ada pedagang di sana. Oleh karena itu kami ingin minta penjelasan bagaimana progres Pasar Tamrin saat ini, mengapa masih ada lapak yang kosong,” urainya.

Menanggapi hal ini, Kadiskop-UKMP Bontang Asdar Ibrahim membenarkan pengakuan Rustam tersebut. Pasca pemindahan dan juga diresmikannya Pasar Tamrin ini memang betul masih ada beberapa petak yang kosong.
Akan tetapi lanjutnya, itu berdasarkan hasil surat perjanjian penempatan petak antara pedagang dengan Pemkot Bontang.
“Secara umum kami sampaikan di Surat Perintah kerja (SPK) itu ada perjanjian selama tiga bulan terhitung sejak pengundian tidak ditempati maka akan ada proses evaluasi untuk ke depan. Sehingga ini menjadi acuan agar bisa diproses lebih lanjut untuk penempatan pedagang lain yang belum punya lapak di Pasar Tamrin,” katanya menerangkan.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala UPT Pasar Haedar pun mengaku bahwa memang masih ada lapak yang kosong di Pasar Tamrin.
“Bukannya kami mendiamkan, tapi kami memberikan waktu kepada para pedagang. Sebenarnya Kami juga bisa menertibkan hanya saja pedagang yang lain ini kebanyakan masih berada di luar daerah,” bebernya.
Ia menambahkan dengan berbagai macam alasan mereka belum sempat kembali ke Kota Bontang sehingga terkesan banyak lapak yang tidak terpakai.
“Kita menunggu selama tiga bulan ini bagi pedagang yang tidak datang menempati lapak akan kami alihkan ke pedagang lain,” tegas Haedar. (Editor: Irfan)