infosatu.co
DISKOMINFO KALTIM

Bangun IKN Rp466 triliun, Isran: Kecil Itu

Presiden Joko Widodo saat berada di Titik Nol IKN. Gubernur Isran yakin pembangunan IKN bisa dituntaskan dan tak masalah dengan urusan anggaran.

Samarinda, Infosatu.co – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor menegaskan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) layak diperjuangkan dengan memikirkan kemajuan ke depan dan juga tidak memakan dana yang begitu besar.

Ia kemudian menjelaskan, keuangan negara sangat terkuras saat pandemi Covid-19 lalu hingga menghabiskan sedikitnya dana sebesar Rp1.300 triliun dimana Rp800 triliun untuk kesehatan dan Rp500 triliun untuk sektor perekonomian atau pemulihan ekonomi nasional (PEN).

“Saat ini kita membangun ibu kota negara baru hanya dengan keperluan dana Rp466 triliun, kecil itu. Itulah kehebatannya,” kata Isran di Samarinda, Sabtu (18/2/2023).
Ia menyadari, masih banyak pihak yang meragukan pembangunan IKN dan menyebut bukan prioritas karena akan memberatkan keuangan negara.

Mantan bupati Kutai Timur itu mengatakan, dari Rp466 triliun itu hanya 20 persen yang harus disiapkan negara melalui APBN sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

“Nggak banyak, melalui KPBU atau kerja sama pemerintah dengan badan usaha, baik BUMN, swasta dan investor. Berarti dana negara sangat kecil, hanya Rp100 triliun yang disediakan negara dari Rp466 triliun,” jelasnya.

Lanjut Isran, jika hanya berpikir tentang keperluan, wajar pihak tertentu yang mengatakan pembangunan IKN akan memberatkan keuangan negara. Atau menganggap Indonesia terlalu cepat mengambil kebijakan memindahkan ibu kota negara.

“Padahal kita dituntut jauh berpikir ke depan. Membuat masa depan bangsa lebih baik dan baru terwujud di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ini keputusan luar biasa,” tegasnya.

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia ini pun mengambil contoh beberapa negara besar yang saat ini sedang membangun ibu kota baru.

Seperti di China ada kota baru “Xiongan” yang dibangun di sebelah selatan Beijing karena populasi di Beijing sudah mencapai 53 juta orang, sehingga dibangun kota baru senilai Rp8.500 triliun.

“Sekarang mungkin sisa sekitar 15 persen selesai dan nilai pembangunannya hampir empat kali APBN negara Indonesia,” sebutnya.

Selain itu, Negara Mesir saat ini juga tengah membangun kota baru “New Cairo” sekitar 50 km dari Kairo (ibu kota negara) dengan biaya kurang lebih Rp1.700 triliun. Begitu juga dengan kota baru di Arab Saudi dengan anggaran senilai Rp3.800 triliun.

“Negara-negara itu membangun jauh lebih besar biayanya dari kita membangun IKN sekarang,” pungkasnya.

Related posts

Pendaftaran Seleksi Direksi BUMD Kaltim Diperpanjang, Panitia Kejar Kuota Peserta

Martinus

Langgar Tarif Seragam, Kantor Aplikator Ojol di Kaltim Terancam Ditutup

Adi Rizki Ramadhan

3 Layanan Kesehatan Gratis Lengkapi HKG PKK ke-53 di Kaltim

Adi Rizki Ramadhan

Leave a Comment

You cannot copy content of this page