Samarinda, infosatu.co – Polresta Kota Samarinda mengamankan sekitar 47 kendaraan roda dua dalam operasi penertiban balap liar yang digelar selama bulan Ramadan.
Aksi balap liar ini terjadi pada waktu subuh di beberapa lokasi di Kota Samarinda, di antaranya depan Kantor Gubernur jalan Gajah Mada, daerah GOR Segiri jalan Kesuma Bangsa dan di depan Kompleks Mall Lembuswana Jalan Mayor Jendral S. Parman.
Hal itu dikatakan Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli saat melakukan konferensi pers bersama awak media di Pos Lantas Mentari Jalan Slamet Riyadi, Jumat (8/4/2022).
Setelah pengamanan yang digelar Polresta Samarinda selama 5 hari ini, pihaknya akan menindaklanjuti aksi tersebut hingga proses persidangan berlangsung.
Prosesnya pun kata Ary, sudah dimulai dari hari ini. Akan tetapi, jadwal untuk melakukan persidangan masih menunggu pengadilan.
“Kita akan melaksanakan proses tilang kepada para pelaku balap liar. Namun, karena rata-rata masih muda dan anak-anak, kami minta orang tua yang mengambil kendaraannya. Apabila kendaraannya tidak sesuai spesifikasi, maka kita minta dikembalikan sesuai standar kendaraan roda dua,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Ary meminta kepada seluruh masyarakat untuk mewujudkan dan menciptakan Kota Samarinda yang aman, nyaman dan sehat selama Bulan Suci Ramadan.
“Mari bersama-sama jaga ketertiban lalu lintas dan hargai warga masyarakat yang sedang beribadah. Maka saya minta agar kegiatan yang mengganggu ketertiban dan kelancaran ibadah agar tidak dilaksanakan. Salah satunya seperti balap liar ini, karena selain mengganggu ketertiban umum juga dapat mengakibatkan kecelakaan,” paparnya.
Hingga saat ini, belum ada kecelakaan yang terjadi akibat balapan liar selama Bulan Suci Ramadan. Pihaknya berkomitmen melakukan berbagai macam langkah-langkah preventif maupun penegakan hukum lainnya dengan melaksanakan kegiatan patroli di waktu yang memungkinkan terjadinya balapan liar tersebut.
“Kasatlantas sudah membentuk tim khusus agar mendapatkan aktor-aktor yang berada di belakang kegiatan balapan liar ini. Tidak hanya penontonnya saja, tetapi kita lebih fokus mencari siapa sebenarnya pelaku terselenggaranya balapan liar ini,” tegasnya.