infosatu.co
NASIONAL

Ba Abit Dikjurba Otsus TNI AD Ditempatkan di Rumah Babinsa Pendamping

Dandim Cilacap, bersama jajaran mengikuti pengarahan Pangdam IV Diponegoro. (foto: pendim)

Cilacap, infosatu.co – Komandan Kodim 0703/Cilacap Letkol Inf Andi Afandi beserta seluruh Danrim, Dandim, Danramil dan para Babinsa Pendamping mengikuti pengarahan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto secara virtual melalui video conference yang digelar di Ruang Data Makodim 0703/Cilacap, Selasa (3/8/2021).

Suasana pengarahan Pangdam IV Diponegoro.

Pengarahan Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Rudianto ini ditujukan kepada para Babinsa Jajaran Kodam IV Diponegoro yang nanti akan mendampingi Ba Abit Dikjurba Otsus TNI AD Tahun 2021 atau calon Babinsa yang nantinya akan bertugas di Papua.

Hal ini didasari karena konflik di Papua masih sangat tinggi salah satunya dengan adanya kelompok teroris dan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB).

“Ini bentuk tanggung jawab moral kita terhadap upaya penyiapan Babinsa yang akan bertugas di Papua. Ini adalah program pertama dan apabila program ini berhasil maka tidak menutup kemungkinan supaya dilanjutkan,” kata Pangdam.

Dalam pengarahannya, Pangdam juga menjelaskan berbagai konflik yang terjadi di Papua, termasuk adanya tiga front yaitu Front Politik, Front Bersenjata dan Front Clandestine atau di bawah tanah. Selain itu juga mengenai UU Otonomi khusus dimana beberapa pasalnya direvisi di antaranya pengembangan wilayah dan pasal yang mengatur tentang dana otonomi khusus yang menyebabkan pihak-pihak tertentu merasa terganggu dan tidak suka.

“OPM kelompok politik sasarannya adalah anak muda, pelajar dan mahasiswa, kenapa mereka? karena mereka akan dirubah dengan ketidaktahuan mereka tidak mengerti sejarah. Tugas kita semua saat ini yang ada di wilayah untuk merangkul anak muda Papua yang tergabung dalam AMP,” jelasnya.

Ditambahkan Pangdam, dirinya mencoba menggalang anak-anak muda Papua dengan Pendidikan karena dengan pendidikan diyakini bisa merubah Papua. Salah satu upaya adalah mendidik Babinsa-babinsa karena mereka nantinya akan masuk ke desa-desa sehingga apabila diajari hasilnya benar-benar merubah pola pikirnya dan menanamkan jiwa NKRInya.

“Tugas anda yang ditunjuk sebagai Babinsa Pendamping itu cukup berat namun saya yakin anda sudah dipilih dan ini merupakan rekomendasi dari masing-masing Danramil dan Dandim. Anda semua dianggap adalah Bintara-bintara terbaik di Koramil. Untuk itu saya minta tolong benar-benar anda mendampingi mereka dengan baik,” pintanya.

Menurut Pangdam, anak-anak Papua bukannya tidak bisa bekerja namun mereka perlu sentuhan-sentuhan dan hal tersebut terbukti setelah disentuh soft skillnya, didik dengan kebangsaan dan keterampilan, maka kinerjanya bisa mencapai 80 persen. Saat ini hard skillnya sudah dididik oleh Resimen Induk Daerah Militer (Rindam), namun soft skillnya harus membekali mereka dengan teritorial dan hal tersebut telah diusulkan kepada Kasad.

“Untuk menyentuh soft skillnya, Bintara-bintara Papua ini kita tempatkan di rumah para Babinsa pendamping. Untuk itu saya minta kepada Danrem, Dandim, Danramil dan Babinsa terima mereka sebagaimana anda menerima di luar Papua. Jadi tidak ada rasisme, tidak ada pembedaan, perlakuannya sama,” tegasnya.

Di antara 4 Kodam, hanya Kodam IV lah yang memberikan tinggal di rumah.
Kepada Babinsa Pendamping, tolong ajari mereka dengan tata krama dengan cara-cara yang baik serta ciptakan rumah itu menjadi rumah kedua mereka setelah Papua sehingga setelah mereka tugas dimana pun berada mereka merasa memiliki keluarga di Kudus, Pati, Blora, Banjarnegara dan lainnya.

Selain itu, para Babinsa pendamping harus sabar dalam mengajari mereka. Karena menurutnya, keberhasilan ini ada di Babinsa Pendamping, kalau bisa merubah cara berpikir, dapat merubah watak mereka, maka itu sudah berhasil. Berikan kesempatan mereka bisa berinteraksi dengan masyarakat, pelajar dan anak-anak muda supaya saat kembali ke Papua bisa berinteraksi dengan anak muda serta masyarakat Papua melalui penggalangan strategis dan dengan cara yang humanis.

“Ini tujuan kenapa harus dilatih di sini sehingga apabila mereka pulang, mereka akan tahu bagaimana cara mengelola keluarga yang baik, bagaimana menjadi pemuda dan masyarakat yang baik. Kalau para Babinsa dapat merubah dalam waktu 2,5 bulan dan mereka bisa mahir, maka itu keberhasilan kalian, berarti kalian menanamkan agen-agen terpenting di seluruh wilayah Papua untuk dapat merubah masyarakat Papua supaya lebih baik,” tutup Pangdam. (editor: irfan)

Related posts

Polres Pasuruan Konferensi Pers Ungkap Jaringan Kampung Narkoba dan TPPU Rp3 Miliar

Zainal Abidin

Prof DR Haidar Nasir: Unisma 45 Bekasi Dialihkelola Menjadi Universitas Muhammadiyah Indonesia

Nur Alim

Kapolres Probolinggo Pastikan Penanganan Maksimal Laka Bus di Jalur Bromo

Zainal Abidin

Leave a Comment

You cannot copy content of this page