
Samarinda, infosatu.co – Persoalan antrean truk bahan bakar minyak (BBM) masih menjadi permasalahan yang belum terselesaikan. Hal itu disampaikan Sekretaris Komisi lll DPRD Samarinda Novan Syahronny Pasie.
Kata Novan, antrean truk yang mengisi BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) atau pom bensin berdampak pada antrean parkir kendaraan truk di bahu jalan dan menyebabkan macet hingga tak jarang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas.
“Kami akan berkomunikasi dan memanggil pihak Pertamina tentunya, bagaimana menyikapi hal itu dan apakah ada solusi untuk mengatur kuota BBM bagi masyarakat Samarinda,” ungkapnya di Gedung Sekretariat DPRD Samarinda, pekan lalu.
Harapannya tidak terjadi lagi antrean kendaraan dengan truk parkir hingga ke bahu jalan.
Lebih jauh politikus Partai Golkar itu menduga penumpukan kendaraan tersebut terjadi lantaran tingginya kebutuhan BBM solar.
Pihaknya pun bersama dengan Pemkot Samarinda telah melakukan kebijakan bersama bahwa penjualan BBM subsidi tersebut dikhususkan pada lingkup Kota Samarinda.
Tidak hanya itu, pemenuhan kuota BBM subsidi tersebut perlu ditingkatkan kepada kendaraan agar tidak terjadi penumpukan.
“Dan tetap kami harus menunggu hasil keterangan dari pihak Pertamina,” tutup Novan.