infosatu.co
DPRD KALTIM

Andi Satya: Program Makan Bergizi Harus Disesuaikan Kondisi Daerah

Teks: Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Andi Satya Adi Saputra.

Samarinda, infosatu.co – Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Satya Adi Saputra menekankan pentingnya pendekatan adaptif dalam penerapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah.

Pendekatan adaptif dimaksud adalah pendekatan yang menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan atau situasi, baik itu dalam pembelajaran, proyek, atau bisnis.

Menurutnya pelaksanaan program yang dicanangkan pemerintah pusat ini tak bisa disamaratakan mengingat tiap wilayah memiliki tantangan dan karakteristik yang berbeda.

Ia mencontohkan perbedaan harga bahan pokok antara Kaltim dan wilayah lain seperti Pulau Jawa. Kaltim, kata Andi Satya memiliki tingkat harga kebutuhan pokok yang relatif lebih tinggi akibat faktor geografis dan distribusi logistik yang kompleks.

“Program ini tujuannya baik dan patut kita dukung. Tapi kalau tidak disesuaikan dengan kondisi riil di daerah seperti Kaltim, justru akan menyulitkan dalam pelaksanaannya,” ungkapnya belum lama ini.

Ia menjelaskan bahwa saat ini Program MBG masih dalam tahap uji coba di sejumlah daerah dan hasil awalnya menunjukkan bahwa biaya pelaksanaan bisa sangat bervariasi.

Oleh karena itu, penyesuaian anggaran dan strategi pelaksanaan menjadi krusial agar program ini benar-benar menyasar seluruh siswa, terutama mereka yang berada di kawasan 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Andi Satya juga menyoroti pentingnya koordinasi antara Badan Pangan Nasional sebagai pelaksana program dengan pemerintah daerah, termasuk provinsi dan kabupaten/kota.

Ia menyebut sinergi antarlevel pemerintahan menjadi kunci untuk menghindari tumpang tindih atau hambatan teknis di lapangan.

“Perlu waktu untuk mempersiapkan sistem yang matang. Mulai dari data penerima, suplai bahan makanan, hingga tenaga pelaksana di sekolah-sekolah. Semua itu butuh koordinasi yang baik,” tambahnya.

Selain itu, mengingatkan agar pelaksanaan program ini tidak hanya berorientasi pada jumlah makanan yang dibagikan, tetapi juga kualitas gizi yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak di usia sekolah.

“Tujuan kita adalah mencetak generasi sehat dan cerdas. Maka jangan sampai program ini hanya formalitas, tapi benar-benar berdampak pada perkembangan anak,” terangnya.

Ia pun berharap pemerintah pusat membuka ruang dialog lebih luas dengan daerah agar implementasi MBG bisa berjalan maksimal dan memberi manfaat nyata bagi siswa di Benua Etam.

Related posts

2.586 Jemaah Kaltim Wukuf, Firnadi Serukan Keteladanan Sepulang Haji

Adi Rizki Ramadhan

Firnadi: UMKM Harus Jadi Prioritas Utama RPJMD Kaltim

Adi Rizki Ramadhan

Swasembada Pangan, Ananda: Banyak Lahan Tidur dan Minim Petani Muda di Kaltim

Emmy Haryanti

Leave a Comment

You cannot copy content of this page