Samarinda, infosatu.co – Wali Kota Samarinda terpilih Andi Harun menegaskan bahwa efisiensi yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto tidak akan mengganggu operasional pemerintahan.
Sebab, pemangkasan anggaran tidak menyasar anggaran operasional, melainkan belanja yang bukan menjadi prioritas.
Secara nasional, pemangkasan anggaran di kementerian dan lembaga telah dilakukan sebanyak tiga kali. Dari pemangkasan tersebut, nominal anggaran yang dapat dihemat diklaim mencapai Rp750 triliun atau setara 44 miliar USD.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa efisiensi ini menyasar anggaran dari program yang dianggap kurang mendesak. Hal ini seperti perjalanan dinas dan studi tiru, serta kegiatan lain yang dinilai kurang efektif.
“Dana hasil efisiensi tersebut kemudian dialihkan ke program yang lebih berdampak langsung bagi masyarakat,“ katanya.
Sebagai contoh, Andi Harun menyebutkan bahwa anggaran yang dipangkas dari program yang kurang efektif dapat dialokasikan untuk pembangunan atau renovasi sekolah serta peningkatan fasilitas pendidikan.
Pernyataan ini sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat terhadap isu bahwa pemangkasan anggaran akan berdampak pada sektor pendidikan.
Andi menyampaikan hal tersebut dalam konferensi pers pada Minggu, 16 Februari 2025. Kegiatan di Anjungan Karang Mumus Gedung Balai Kota Samarinda ini berlangsung sebelum Andi bertolak ke Jakarta guna mengikuti serangkaian agenda pelantikan kepala daerah oleh Presiden Prabowo Subianto.
Setelah resmi dilantik, Andi Harun memimpin Samarinda untuk periode kedua atau 2025-2030 dengan didampingi Saefuddin Zuhri sebagai Wakil Wali Kota Samarinda. Sementara pada periode pertama atau 2020-2024, Andi Harun berpasangan dengan Rusmadi Wongso.