Samarinda, infosatu.co – Saat memberikan tausiah dalam buka puasa dan salat Tarawih berjamah bareng Komunitas Jalan Sehat (KJS), ada ungkapan dari Wali Kota Samarinda Andi Harun perihal niatannya pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun ini.
“Tadi saat Sekretaris KJS mendoakan saya untuk kembali menjadi wali kota, itu secara tidak langsung melarang saya untuk maju menjadi Gubernur, padahal saya ada niatan,” ucapnya sambil berseloroh kepada jamaah buka puasa bersama di Rumah H. Muhammad Nasir, Sabtu (30/3/2024).
Sebagai Wali Kota yang masa jabatannya habis tahun ini, Andi masih memiliki satu kesempatan lagi maju Pilkada Samarinda untuk periode II masa jabatannya.
Melihat elektabilitasnya yang tinggi, besar kemungkinannya untuk kembali maju sebagai Wali Kota Samarinda periode 2024-2029.
Namun kabarnya, politikus Partai Gerindra tersebut dikabarkan akan bertarung pada kontestasi Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim).
Dorongan terkait hal itu muncul dari sebagian kalangan masyarakat. Alasannya, kinerja Andi Harun selama menjabat Wali Kota Samarinda untuk periode pertama dinilai cukup baik.
Terutama dalam menuntaskan banjir yang selama ini menjadi salah satu masalah utama Kota Samarinda.
Dalam tausiahnya, orang nomor satu di Kota Tepian tersebut juga mengingatkan bahwa politik bukan sebuah aspek yang harus dipisahkan dengan agama.
“Politik itu tidak boleh dilepaskan dari Agama. Pemimpin yang baik itu ukurannya dilihat pada menebarkan kebaikannya,” ujar Andi Harun.
Dalam konteks pilgub, bupati, dan wali kota yang berpotensi maju pada tahun ini, Andi Harun menekankan perlunya mengkaji hasil survei untuk menghindari kesalahan dalam politik.
“Sebaiknya politik yang kita anut tidak keluar dari aspek agama, pemimpin yang baik adalah yang bisa menebarkan kebaikan di tengah negeri kita, khususnya Samarinda,” sebutnya.
Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim itu juga menyerukan kesatuan pandangan dan diskusi untuk memilih pemimpin yang membawa kebaikan ke depannya.
“Model berpolitik kita di tahun ini harus mengalami perbaikan. Kita harus bisa melebur sikap kita untuk banyak pilihan mencari pemimpin yang baik,” ungkapnya.
“Mudah mudahan kita selalu menjaga ukhuwah kita selama perbedaan insyaallah ada keberkahan. Perbedaan itu bukan dalam kepentingan pribadi tetapi untuk mencari pemimpin yang membawa kebaikan,” harapnya.
Dalam mengakhiri pidatonya, Andi Harun menyampaikan pesan permintaan maaf atas kesalahan yang mungkin terjadi.
“Atas nama pemkot, keluarga dan pribadi jika saya sebagai wali kota ada kesalahan, saling memberikan maaf supaya kedekatan kita kepada Allah semakin kokoh,” tutupnya.
