Samarinda, infosatu.co – Andi Faizal Sofyan Hasdam resmi terpilih sebagai Ketua Indonesia Pickleball Federation (IPF) Kalimantan Timur periode 2025–2029. Ia meraih kemenangan telak dalam Musyawarah Besar IPF Kaltim yang berlangsung di Balikpapan pada 3-4 Mei 2025.
Dalam pemilihan tersebut, Andi Faizal mengantongi dukungan 7 dari total 9 pemilik suara yang mewakili kabupaten/kota se-Kaltim. Sementara lawannya, Rendi Suswito Ismail, hanya memperoleh dua suara.
“Awalnya saya dicalonkan oleh beberapa pengurus IPF di tingkat kabupaten/kota. Setelah dua nama mengerucut, dilakukan voting dan alhamdulillah saya mendapat mayoritas dukungan,” ujar Andi Faizal saat dikonfirmasi pada Minggu, 4 Mei 2025 petang.
Sebagai nakhoda baru IPF Kaltim, Andi Faizal menaruh ambisi besar menjadikan pickleball sebagai cabang olahraga andalan Bumi Etam dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 di Nusa Tenggara Barat.
Menurutnya, meski termasuk cabor baru, pickleball sudah menunjukkan potensi yang sangat besar. Terbukti, atlet asal Bontang sukses menyumbang emas dalam pertandingan eksibisi di Medan beberapa waktu lalu.
“Pickleball awalnya berada di bawah Kormi, sekarang resmi masuk ke dalam naungan KONI. Ini langkah maju. Dengan sokongan infrastruktur dan pembinaan yang tepat, saya yakin cabor ini bisa berbicara banyak di level nasional,” ujarnya.
Sebagai Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal juga bertekad memanfaatkan jejaring politiknya untuk menyinergikan program kerja IPF dengan pemerintah daerah, baik di tingkat kota maupun provinsi. Fokusnya meliputi pembangunan sarana latihan, pendanaan kegiatan, serta seleksi dan pembinaan atlet di seluruh kabupaten/kota.
“Kami akan menyusun program kerja yang terukur. Dari pembangunan fasilitas, bantuan anggaran, sampai ke proses seleksi atlet di tingkat daerah. Semua harus bergerak,” tegasnya.
Dengan masuknya pickleball sebagai cabor resmi di PON NTB 2028, ia berharap Kaltim tak hanya berpartisipasi, tapi juga mampu menorehkan prestasi.
“Target kami jelas: menyumbang medali untuk Kaltim lewat pickleball. Ini bukan mimpi, karena bibit-bibit atlet sudah ada, tinggal bagaimana kita kelola secara maksimal,” pungkasnya.