Bontang, infosatu.co – Program makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mulai berjalan per porsi di banderol dengan harga Rp15 ribu, termasuk biaya listrik dan antaran makanan.
Program tersebut mendapat atensi dari Ketua DPRD Kota Bontang, Rovinsi Kaltim, Andi Faizal Sofyan Hasdam menuturkan, bahwa nominal tersebut telah dirancang sesuai standar gizi yang ditetapkan pemerintah.
Ia juga memastikan bahwa pengelolaan program ini tidak akan lepas dari pengawasan ketat.
“Mengenai per porsi makan bergizi gratis setara harga Rp15 ribu, saya kira pasti sudah penuh dengan standar yang ditetapkan,” ujar Andi Faiz.
Itu disampaikan kepada wartawan pasca mengikuti peresmian program MBG di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Barat, Senin 14 Juli 2025.
Dengan menu protein ayam goreng, sayur, susu, dan puding, menurut Andi Faizal itu sudah memenuhi unsur protein dan gizi anak-anak.
Ia menambahkan, bahwa program MBG ini merupakan bagian dari atensi nasional yang sudah disusun dengan matang, sehingga tidak mungkin ada celah untuk praktik-praktik yang melanggar hukum.
“Anggaran Rp15 ribu dan apa saja menunya, saya yakin sudah sesuai dengan dokumen resmi. Tidak mungkin ada hal-hal yang curang, apalagi ini program nasional yang sangat disorot. Tentu akan dikawal ketat oleh berbagai lembaga, termasuk Badan Gizi Nasional,” tegas Politisi Partai Golkar itu.
Andi Faiz juga menekankan, bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada integritas pelaksana di lapangan.
Ia berharap sekolah, dinas terkait, dan seluruh pihak yang terlibat dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Pelaksanaan makan bergizi gratis di Kota Bontang menyasar siswa sekolah mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK.
Menu yang disajikan dirancang tidak hanya memenuhi kebutuhan kalori harian, tetapi juga memperhatikan keseimbangan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembang anak.
Dengan adanya program ini, Pemerintah Kota Bontang diharapkan dapat menekan angka kasus stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia ke depan.
“Adanya kegiatan ini tingkat kecerdasan dan kebutuhan gizi terpenuhi di Kota Bontang,” jelas Andi Faizal Sofyan Hasdam.
