Bontang, infosatu.co – Ketua Komisi lll Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Amir Tosina menilai kualitas pengerjaan atau perbaikan jalan di Bontang Lestari kurang baik.
Hal itu disampaikan Atos sapaan akrabnya dalam rapat bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) dan Badan Perencanaan Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang di ruang rapat 3 Gedung Sekertariat Dewan, Selasa (9/8/2022).
“Melihat dari pekerjaan itu. Saya sampaikan bahwa kualitas dari pengerjaan itu kurang baik. Itu saja banyak retak padahal belum tua sudah banyak yang rusak,” ungkapnya.
Politikus Gerindra itu secara tegas sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan yang dinilai sering kali melintasi area Bontang Lestari untuk meminta pertanggungjawaban sosial. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada balasan dari pihak perusahaan.
“Selama ini kami tegaskan kepada perusahaan yang melewati mengangkut CPO. Kami menegaskan untuk memperbaiki. Tapi hingga saat ini kami belum tau alokasi anggaran dari perusahaan itu,” jelasnya.
Sementara itu, Kabid Binamarga Dinas PUPRK Bontang, Anwar Nurdin menyampaikan, tidak bisa dipungkiri jalan Bontang Lestari akan sering mengalami kerusakan walaupun sering diperbaiki.
Hal itu disebabkan oleh kapasitas kekuatan jalan tidak mampu mengimbangi muatan kendaraan yang melewati jalan itu. Pasalnya kata dia, Bontang Lestari menjadi kawasan industri yang sering kali dilalui oleh kendaraan yang bermuatan besar.
“Padahal batas maksimal yang dapat melalui jalan itu hanya 8 ton,” tuturnya.
Lebih jauh, Dinas PUPRK telah membuat program perencanaan untuk menambah ruas dan peningkatan jalan. Saat ini, untuk Jalan Urip Soemarjo terkait review design jalannya sudah diselesaikan. Sementara, Jalan Soekarno-Hatta dan M. Roem, datanya masih diambil oleh tim ahli.
“Kedua ruas masih proses pengambilan data oleh tim ahli. Kami akan tingkatkan ruasnya karena kendaraan yang melewati lebih dari kapasitas maksimal,” pungkasnya.